REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, longsor menjadi penyebab terbesar korban tewas akibat bencana selama 2014. Data sementara BNPB di Indonesia tahun 2014 ada 248 jiwa orang tewas akibat kejadian bencana longsor.
“Longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah harusnya makin menyadarkan kita untuk lebih menaruh perhatian lebih serius dari ancaman longsor,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (14/12).
Jumlah tersebut, lanjut Sutopo hampir mencapai dua per tiga dari korban tewas akibat bencana di Indonesia selama 2014. Bencana tanah longsor selalu berulang setiap tahun di Indonesia, ada sekitar 40,9 juta jiwa penduduk yang terpapar bahaya longsor sedang hingga tinggi.
Masyarakat terpapar, lanjut Sutopo adalah masyarakat beserta perumahan, sistem atau elemen lain yang berada pada zona bahaya dan berujung pada potensi kerugian. “Bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya degradasi lingkungan, dan curah hujan yang makin ekstrem menyebabkan risiko longsor makin tinggi,” katanya.
Menurut Sutopo, pola longsor setiap tahun sesungguhnya sudah dikenali. Data kejadian longsor memiliki korelasi positif dengan pola hujan, dimana sebagian besar bulan Januari adalah puncak kejadian longsor. Wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah provinsi yang paling banyak bencana longsor.