REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro untuk membeli kapal patroli sebanyak-banyaknya mulai tahun depan.
Presiden juga meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, KSAL Laksamana Marsetio, Polisi Air, dan para kepala daerah untuk mengamankan sumber daya laut milik negara.
“Saya panas karena diberi tahu bahwa setiap malam ada pesta menangkap ikan oleh ratusan kapal, ribuan kapal. Sekarang total baru ditangkap sekitar 30-an, masih sangat kurang. Tapi mudah-mudahan tidak ada lagi kapal yang ditangkap, karena tidak ada lagi yang berani masuk,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Nusantara ke-14 di Siring Laut, Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (15/12).
Kapal patroli, menurut Presiden Jokowi, sangat diperlukan karena kapal patroli yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah tidak mamadai dan tidak dilengkapi monitoring system.
“Kapal patroli disiapkan. Dengan monitoring system kita jadi tahu kapal dimana, jumlah berapa tinggal mengejar begitu masuk perairan kita. Tangkap, tenggelamkan,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id.
Presiden menegaskan sikapnya untuk serius mengurus laut Indonesia, mengurus maritim, dan budaya serta industri maritim harus terus dikembangkan.
“Nelayan dimanapun harus terus didampingi dan dibina. Itu kewajiban dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta menteri lainnya. jangan biarkan nelayan kita tanpa pendapingan dan pengawalan,” katanya.