REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly meminta agar senior ataupun sesepuh Partai Golkar turun tangan menyelesaikan konflik internal yang sedang terjadi. Yasonna menyebut belum dapat menindaklanjuti permohonan pergantian kepengurusan dari pengurus Partai Golkar selama masih ada konflik di internal.
"Saya harap kalangan senior (Partai Golkar) dapat membantu selesaikan persoalan ini dengan mengajak keduanya (kubu Agung dan kubu Ical) duduk bersama," kata Yasonna di kantornya, Selasa (16/12).
Ia juga menganggap dua kubu yang tengah berkonflik di Golkar saat ini hanya karena persoalan beda pandangan menggenai AD/ART partai. Yasonna masih melihat kubu Agung ataupun kubu Ical, masih sebagai sahabat yang dulu telah bersama-sama menbangun Partai Golkar.
Apalagi saat ini lanjut dia di Kemenkumham masih mencatat kedua kubu masih berada di dalam satu kepengurusan yang sama, yaitu kepengurusan berdasarkan hasil Munas Riau pada tahun 2009.
"Semua kan ada di situ kubu Pak Ical. Di dalamnya ada Pak Agung, Pak Priyo semuanya," ujar Yasonna.
Mantan politikus PDI-P ini juga yakin Golkar akan segera dapat menyelesaikan persoalan ini di internal melihat fakta sejarah partai berlambang pohon beringin ini yang sudah kenyang pengalaman dalam berbagai persoalan.