REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Sebagian warga Amerika Serikat percaya bahwa metode interogasi yang keras oleh badan intelijen pusat AS, CIA dibenarkan terhadap para tahanan sebagai upaya melawan terorisme.
Berdasarkan laporan Senat AS yang dirilis pekan lalu, interogasi yang dilakukan oleh Badan Intelijen Pusat AS terhadap tersangka Alkaidah sangat brutal. Lantaran hukumannya berupa pemukulan, rehidrasi rectal, dan pelarangan tidur.
AFP merilis, temuan tersebut kemudian memicu kecaman dari dunia internasional. Mereka yang terlibat kemudian menjalani interogasi untuk kemudian segera diadili.
Tapi, hasil jajak pendapat nasional Pew Research Center justru memperlihatkan bahwa 51 persen orang di Amerika Serikat percaya metode CIA adalah benar. Lalu, 29 persen mengatakan sebaliknya. Sebanyak 20 persen sisanya abstain.
Sebanyak 56 persen menyatakan, data intelijen yang dikumpulkan dari metode-metode tersebut dapat mencegah serangan teroris.
Survei nasional tersebut dilakukan sejak Kamis hingga Ahad kemarin dengan jumlah responden sekitar 1.001 orang dewasa.