Selasa 16 Dec 2014 18:39 WIB

Hari Pertama Perubahan, Volume Transaksi RTGS Menurun 23,8 Persen

Rep: C87/ Red: Indira Rezkisari
Kartu debit
Foto: Ilustrasi
Kartu debit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembatasan transaksi minimal Real Time Gross Settlement (RTGS) telah mengalihkan 17.700 transaksi ke sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada hari pertama pemberlakuan, Senin (15/12). Transaksi RTGS turun 23,8 persen dari volume yang semula 74.700 menjadi 56.900 transaksi.

Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi dengan kliring sebanyak 60 ribu transaksi, dari yang biasanya 277 ribu menjadi 337 ribu transaksi.

Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran BI, Bramudija Hadinoto, mengatakan pada hari pertama pengalihan, tidak terjadi hambatan di masyarakat terkait dengan transaksi. Sebab, pembatasan itu tidak berlaku hanya transaksi nasabah dengan nasabah tapi bisa nasabah dengan bank, pajak, dan lain-lain yang dibatasi dari individual ke individual.

Menurutnya, setiap bank yang sudah mengirim, maka bank penerima harus segera wajib membukukan dana nasabah. Jika ada halangan bank harus membukukan dengan valuta kemarin, sehingga nasabah tidak dirugikan.

"Kliring murah, dengan menerapkan transaksi di Rp 100 juta ke bawah dengan kliring, masyarakat lebih diuntungkan, biaya maksimal Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu, RTGS Rp 25 ribu," kata Bramudija dalam diskusi bersama media di gedung BI, Jakarta Pusat, Selasa (16/12).

Biasanya, setiap hari terjadi volume 277 ribu transaksi kliring pada bulan November 2014. Sementara, dari Januari sampai pertengahan Desember volume transaksi mencapai 269.400 dengan nominal rata-rata Rp 4,8 triliun untuk kredit.

Sementara peningkatan transaksi kliring menjadi 337 ribu tersebut nominalnya mencapai Rp 6,6 triliun, dibanding sebelumnya Rp 5,25 triliun. Menurutnya, dari Jakarta - Surabaya rata-rata terjadi transaksi 90 ribu - 100 ribu warkat per hari.

"Dengan menetapkan RTGS minimal Rp 100 juta, menurut perhitungan kami, pergeseran volume antara 25 ribu sampai 43 ribu, 25 ribu itu normal, kalau ramai bisa 43 ribu," imbuhnya.

Rata-rata transaski RTGS sebelum pengalihan mencapai 74.700 dan pada hari-hari tertentu bisa menembus 100 ribu transaksi per hari. Nilai transaksi bisa mencapai Rp 447 triliun. Setelah pengalihan, volumenya turun menjadi 57.000 dengan nominal Rp 490 triliun.

BI memproyeksi transaksi sistem kliring pada 2014 bisa mencapai 700 ribu sampai 800 ribu transaksi, gabungan antara debit dan kredit. Sementara, RTGS mencapai 90 ribu transaksi. Namun, saat ini sistem kliring mempunyai batasan kapasitas mencapai 120 ribu transaksi.

Terkait persiapan karena abnormal volume akhir tahun, BI bersiaga dengan para pelayanan sistem para vendor, stanby untuk menghindari gangguan, dan berkoordinasi dengan penyelenggara internet seperti Telkom. Sebelumnya, pada November 2013 transaksi dengan alat pembayaran kartu bisa sekitar 10 juta transaksi per hari, sedangkan Desember meningkat 12,7 juta transaksi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement