REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK) dalam melakukan seleksi calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketua panitia seleksi (Pansel) MK Saldi Isra mengatakan, besok ia akan segera menyerahkan nama-nama kandidat pada KPK dan PPATK.
"Besok jam 10 kami akan ke KPK untuk meminta klarifikasi, menyampaikan nama-nama yang lolos administrasi dan setelah itu kami juga akan ke PPATK. Jadi itu akan jadi tambahan di tahap-tahap berikutnya," ujar Saldi dalam konferensi pers di gedung utama Sekertariat Negara, Rabu (17/12).
Pendaftaran calon hakim MK sendiri telah resmi ditutup pada pukul 16.00 WIB hari ini. Saldi mengatakan, hingga pendaftaran ditutup ada 18 nama yang masuk, baik yang direkomendasikan oleh organisasi maupun perseorangan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 orang mendaftarkan diri sendiri dan empat orang sisanya direkomendasikan oleh organisasi maupun perorangan. Namun, ada satu calon yang mengundurkan diri dan satu calon lagi yang tidak bersedia direkomendasikan. Dengan demikian, kini tersisa 16 orang calon saja.
Saldi melanjutkan, 16 calon inilah yang akan diproses untuk mengikuti seleksi administrasi. Selanjutnya, kandidat yang lolos akan mengikuti wawancara tahap pertama yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Desember.
Berikut adalah nama-nama kandidat hakim MK:
1. Prof. Dr. Lazarus Tri Setyawanta, dosen Fakultas Hukum (FH) Undip Semarang
2. Dr. Ir. Fortiya Munzir, Hakim Pengadilan tipikor dan dosen UIN Bandung
3. Dr. Sugianto, SH. MH Dosen IAIN Syeckh Nurjati Cirebon
4. Dr. Danang widyawan, SH, MA, manajer regulasi PT Pos Indonesia, dosen politik
5. Dr. Krinadi nasituon, dosen FH UNNES 6. Dr. Gede, Dosen FH Unud
7. Mu'tiah SK SKM, PNS pemda Banjarmasin
8. Imam Anshari Saleh, Komisioner KY
9. Hotman Sitorus, PNS Kumham
10. Yuliandri SH MH, Guru Besar Unand
11. Hamda Zoelva, Ketua MK
12. Idul fitri, dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta
13. Frans Ansani, notaris
14. Erwin sutono, dosen FH Bhayangkara
15. Dr. Muh musmin, dosen FH Batanghari, Jambi
16. Indraprawira, dosen FH Unpad