REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Seniman Henna Palembang Sumatera Selatan mengkampanyekan penggunaan "henna natural" lewat kompetisi melukis di Ampera Convention Center Palembang, Minggu (21/12).
"Lewat kompetisi ini kami ingin peserta tahu tentang henna natural," kata Sisca Syahenna, juri yang merupakan seniman henna.
Para peserta yang sebagian besar seniman henna di Kota Palembang menurutnya masih banyak menggunakan henna mengandung bahan kimia.
"Sekarang ini pasta henna yang banyak beredar adalah yang praktis, murah tapi banyak mengandung bahan kimia," ungkap pemilik brand henna Syahenna ini.
Henna berbahan kimia sendiri dikhawatirkan akan merusak kulit, terutama bagi kulit yang sangat sensitif.
Dipaparkannya, Henna natural umumnya menghasilkan warna merah kecoklatan.
"Mulanya berwarna kuning pucat perlahan menghasilkan warna kecoklatan," kata dia.
Untuk tahu apakah henna tersebut natural atau mengandung bahan kimia dapat diuji coba dengan mengoleskan ke kulit tangan.
"Bila berwarna kuning kepucatan itu henna natural, bila langsung berwarna terang bisa jadi mengandung bahan kimia," ungkapnya.
Kendala menggunakan henna natural bagi seniman henna sendiri adalah teksturnya kasar karena tanpa penyaringan bubuk yang baik.
"Henna kualitas nomor satu melalui beberapa kali penyaringan bubuk sehingga bertekstur halus dan keluar dengan baik saat dijadikan pasta.
Henna Natural sendiri bisa dikenali dan didapatkan di kontributor dan toko tertentu.
Dalam kompetisi henna kali ini peserta diwajibkan menggunakan henna natural dan diharapkan dapat mengaplikasikannya pada aktivitas ber-henna-nya.
Selain itu juga peserta akan dinilai dari sisi kerapian lukisan, estetika, goresan tebal tipis, dan keindahan secara keseluruhan.
"Pemenang akan didaulat menjadi vendor gedung Ampera Convention Center dan hadiah uang tunai," jelasnya.