Rabu 24 Dec 2014 07:06 WIB

Taiwan Buat Kapal Berpeluru Kendali

Red: Agung Sasongko
Peta Taiwan.
Foto: Chinamaps.info/ca
Peta Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan meluncurkan kapal peluru kendali terbesarnya saat pulau itu berusaha memperbarui angkata bersenjatanya guna menanggapi ancaman Tiongkok. Korvet berbobot mati 599 ton bernama "Two Chiang" --Dua Sungai-- itu adalah yang pertama dari jenisnya, yang dibuat Taiwan dan dipuji Menteri Pertahanan Yen Ming sebagai "tercepat dan paling kuat" di Asia.

Dengan bersenjatakan 16 peluru kendali, termasuk delapan rudal anti-kapal selam supersonik Hsiung-feng III (Angin Berani), kapal itu akan meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan menghadapi tetangga raksasanya itu, yang menganggap pulau itu adalah bagian wilayah Tongkok yang akan disatukan kembali bila perlu dengan kekuatan militer.

"Mulai sekarang, kemampuan tempur angkatan laut akan mencapai satu tahap penting, kata Yen dalam satu acara peluncuran yang diselenggarakan di pelabuhan Suao, di daerah Yilan, Taiwan timur laut.

"Dengan rampungnya generasi baru kapal perang angkatan laut diharapkan akan menjamin keamanan di Selat Taiwan dan melindungi jalur pelayaran," tambahnya.

Laksamana Muda Wen Chen-kuo mengemukakan kepada AFP bahwa rudal supersonik itu sangat sulit dicegat. Kapal itu menggunakan teknologi siluman untuk mengurangi pantulan gelombang radar, membuatnya sulit untuk dideteksi, dengan kecepatan maksimun 38knot perjam dan dapat menempuh jarak 3.704 km.

Kapal itu sempat berlayar sebentar Selasa untuk menunjukkan kemampuannya kepada wartawan sebelum kembali ke pelabuhannya. Korvet itu menurut jadwal akan digelar di perairan Taiwan setelah dilakukan uji-uji coba lanjutan dan prototipe seperti itu akan diproduksi sebanyak 11 kapal oleh angkatan laut.

Peluncuran itu dilakukan setelah Kongres Amerika Serikat menyetujui satu rancangan undang-undang pekan lalu yang mengizinkan Presiden Barack Obama mengirim sampai empat pergat berpeluru kendali klas Perry ke Taipei.

"Kami menentang keras pengiriman senjata AS ke Taiwan," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Qin Gang.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement