Jumat 26 Dec 2014 11:04 WIB

Di Depan Petani, Jokowi: Ada yang Kecewa tak ke Istana

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Presiden Joko Widodo menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kepada sejumlah tokoh yang berjasa dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan.

Acara pemberian penghargaan yang rutin diselenggarakan setiap tahun, sejak 1979 tersebut, pada 2014 dilakukan di pematang sawah di Balai Besar Tanaman Padi, Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12). Sebelumnya, petani menyoraki Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tengah berpidato.

"Kelihatannya ada yang agak kecewa karena tidak ke Istana. Saya mengerti wong tiap hari ke sawah kok ke sawah lagi. Nanti saya undang ke Istana," kata Presiden di hadapan para penerima penghargaan merujuk pada acara pemberian penghargaan 2013 yang dilakukan di Istana Negara.

Setelah menyerahkan penghargaan, Presiden kembali menekankan target swasembada pangan pemerintah dalam tiga tahun. Ia menyayangkan Indonesia sebagai negara kaya yang sangat luas sawahnya, masih mengimpor sebagian jenis pangan utama, termasuk beras.

Dia mengatakan, bagaimana dalam pertemuan pertama dengan timpalannya dari Vietnam di Beijing, Tiongkok, kembali muncul tawaran untuk membeli beras Vietnam. Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan menyerahkan penghargaan tersebut kepada delapan gubernur yang dinilai sukses sebagai pembina ketahanan pangan.

Sebanyak delapan gubernur itu, adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi, Sumatera Barat Irwan Prayitno, Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Kalimantan Barat Cornelis M.H., Jawa Timur Soekarwo, dan Jambi Hasan Basri Agus.

Dalam kategori yang sama turut memperoleh penghargaan 10 bupati dan wali kota dan 10 kepala desa dari seluruh Indonesia. Sebanyak 10 bupati dan wali kota yang memperoleh penghargaan itu, adalah Wali Kta Depok, Jawa Barat, Bupati Siak, Riau, Bupati Pandeglang, Banten, Bupati Kulonprogo, DIY, Bupati Boyolali, Jawa Tengah, Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Bupati Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Bupati Pringsewu, Lampung, Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dan Bupati Buru Selatan, Maluku.

Selain kategori pembina, penghargaan itu juga diberikan untuk kategori pelopor ketahanan pangan, pemangku ketahanan pangan, pelaku ketahanan pangan, dan pelayanan ketahanan pangan.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan Winny Dian Wibawa dalam pengantar tertulisnya menyampaikan bahwa tujuan dari pemberian penghargaan itu, adalah memberikan motivasi kepada aparatur negara dan masyarakat luas untuk mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan.

Untuk menjaga kredibilitas dan independensi penilaian calon penerima penghargaan, katanya, proses pemilihannya melibatkan berbagai kalangan, antara lain akademisi, aparatur negara, dan lembaga swadaya masyarakat.

Pada 2014, dari 230 calon yang dinominasikan terpilih 94 penerima penghargaan selain penghargaan khusus bagi empat gubernur yang sudah tiga tahun berturut-turut menerima penghargaan itu, yaitu Gubernur Jawa Barat, NTB, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo pada kesempatan tersebut, adalah Ibu Negara Iriana dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement