REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki dan Irak sangat mengkhawatirkan perkembangan ISIS.
Dilansir dari Reuters, Jumat (26/12) kedua negara berjanji akan bekerja sama dalam bidang militer. Ini dilakukan untuk terus melawan kelompok radikal.
Turki telah melatih pejuang Peshmerga Kurdi di Irak Utara untuk membantu mereka melawan ISIS.
Berbagai pertempuran sering terjadi hingga perbatasan Turki. Sehingga Turki menjadi negara yang sering menjadi tujuan pengungsi. Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan militer pada Irak.
"Menteri Pertahanan kami akan melakukan kajian lebih rinci tentang masalah ini. Kami telah memberikan dukungan pelatihan militer," ujar Davutoglu. Pihaknya juga siap memberikan bantuan lainnya untuk daerah-daerah rawan.
Perdana Menteri Irak Haider al Abadi mengatakan selain pasukan, pihaknya juga dapat menerima bantuan senjata. "Kami akan bersiap jika Turki memberikan bantuan senjata," ujar Abadi.
Sejak bulan lalu Turki melatih pasukan Peshmerga di Irak. Mereka juga akan melatih pasukan keamanan nasional Irak dalam waktu dekat. Turki memilih berikan bantuan senjata dan pelatihan karena menolak melakukan serangan udara. Menurut mereka serangan tersebut tidak akan berdampak apapun terhadap stabilitas negara.
Pekan ini pasukan Kurdi Irak memecah pengepungan ISIS di Gunung Sinjai, Irak Barat. Mereka membebaskan ratusan Yazidi yang terjebak selama berbulan-bulan.