Jumat 26 Dec 2014 16:40 WIB

Djarot: Tahun Selanjutnya Tata Ruang Jakarta yang akan Dibenahi

Rep: C62/ Red: Winda Destiana Putri
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Djarot Saiful Hidayat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Djarot Saiful Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembenahan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi-Basuki selama dua tahun ini cukup terasa progresnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta ‎Djarot Saeful Hidayat sebagai pengganti Ahok sapaan akrab Basuki mengakui hal itu. Meski masih banyak masalah sosial lainnya yang harus segera diselesaikan di tahun salanjutnya.‎

‎"Karena problem di Jakarta ini sudah sangat rumit. Dan itu harus dipikirkan dengan cara yang tidak biasa‎," kata Djarot saat dihubungi Republika, Jumat (26/12).

‎Djarot mengatakan, tugas Pemprov kedepannya adalah berusaha bagaimana tetap konsisten bisa mengurangi semua ruas jalan agar tidak digenangi air. Dari konsistensi itu genangan air yang menyebabkan banjir sudah dapat dikurangi.

Misalnya, pemukiman di bantaran Kali Ciliwung sudah berkurang, begitu juga bangunan-bangunan liar yang ada dikolong jembatan.‎

"Jika cara penanganannya sesuai konstitusi," katanya.

‎Djarot mengatakan, masalah yang sudah terlalu rumit itu mengenai tata ruang dan pembangunan industri yang belum tertata rapi. Untuk itu kedepannya kata dia, industri itu harus didorong ke luar, jangan di dorong ke Jawa Barat, Banten, Bekasi dan Bogor.

"Makanya kita selalu ngomong masalah banjir dan macem-macem. Masalahnya ini di tata ruang kita," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement