Jumat 26 Dec 2014 16:43 WIB

TKW Sumiyati Dikhawatirkan Diperlakukan tak Manusiawi di Arab Saudi

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Joko Sadewo
Tenaga Kerja Wanita (TKW)
Foto: Antara
Tenaga Kerja Wanita (TKW)

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -— Nasib seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Demak dicemaskan keluarga setelah memberi kabar sering menjadi sasaran kekerasan majikannya.

 

Sumiyati (30), TKW asal Desa Balerejo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak ini telah bekerja di Arab Saudi sejak 14 tahun lalu. Namun putri pasangan Jayadi (52) dan Yatmi (47) ini, baru memberi kabar pada pertengahan April dan Juni lalu dalam kondisi yang tertekan akibat ulah majikannya.

 

Selain tak pernah mendapatkan gaji yang menjadi haknya, Sumiyati juga mengaku jamak mendapatkan tindak kekerasan dari sang majikan. “Inilah yang membuat pihak keluarganya semakin cemas,” kata Ketua Umum Lembaga Pemerhati dan Advokasi TKI Sekretariatan Pusat Jawa Timur dan Jawa Tengah, Harso Mulyono, Jumat (26/12).

 

Menurutnya, pihak keluarga sangat mengkhawatirkan  keselamatan Sumiyati, yang terakhir diketahui bekerja di Arab Saudi. Karena meski sudah belasan tahun bekerja yang bersangkutan tak pernah memberi kabar kepada keluarganya.

 

Terakhir, jelas Harso, TKW ini menelepon Jayadi dua kali, yakni pada April dan Juni 2014. Komunikasi ini dilakukan dengan mencuri kesempatan lari dari rumah majikannya dan ia menelpon melalui nomor sesama TKW yang sudah pulang ke tanah air.

 

Bahkan TKW ini terpaksa harus berjalan kaki selama empat jam untuk sampai ke sentral telepon internasional. “Karena lokasi Sumiyati bekerja jauh dari kota,” tambahnya.

Hal ini diamini Jayadi, yang mengadukan nasib putinya tersebut kepada Lembaga Pemerhati dan Advokasi TKI Sekretariatan Pusat Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam komunikasi dengannya, Jayadi mengaku putrinya mengaku mendapatkan perlakuan yang tak manusiawi oleh majikannya.

 

Saat berkomunikasi dengan keluarganya ini, Sumiyati bahkan menangis ketakutan dan meminta untuk dipulangkan segera ke kampung halaman. Karena mengaku selama ini hanya diperbudak, sering disiksa dan selama bekerja anaknya tersebut juga tidak pernah digaji.

 

Yang membuat putrinya semakin bingung, majikannya selalu gont-ganti dan paspornya sudah dibakar oleh bekas majikannya. “Sehingga saat ada sweeping identitas bagi pekerja asing oleh pemerintah di Arab Saudi, Sumiyati harus disembunyikan di kandang kambing dan onta selama berhari-hari oleh majikannya,” tambah Jayadi.

 

Sementara itu, atas pengaduan ini pihak Lembaga Pemerhati dan Advokasi TKI Sekretariatan Pusat Jawa Timur dan Jawa Tengah telah melaporkan ke pihak terkait. Baik BNP2TKI di Jakarta, Kementerian Luar Negeri, Komnas HAM hingga kepada Komnas Perempuan.

 

Atas laporan ini, tambah Harso, pihak Kementerian Luar Negeri sudah melayangkan surat kepada KBRI Jeddah. “Namun sampai saat belum ada jawaban yang menggembirakan terkait dengan apa penanganan yang akan dilakukan pemerintah,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement