Senin 29 Dec 2014 19:54 WIB

Burung Pun Butuh Kawat Gigi

Red:
Pusat Pengobatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Queensland di Gatton memasang kawat gigi pada seekor burung macaw.
Foto: abc news
Pusat Pengobatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Queensland di Gatton memasang kawat gigi pada seekor burung macaw.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENDSLAND -- Bukan cuma manusia yang menutuhkan kawat gigi untuk tunbuh dewas. Buktinya, burungmacaw pun membutuhkanya.

Kawat gigi yang disebut sebagai 'birdie braces atau kawat gigi burung' itu dipasang untuk membantu memperbaiki kondisi paruh gunting yang dialami burung macaw tersebut.

Paruh gunting atau scissor beak merupakan kondisi dimana salah satu sisi paruh burung tumbuh lebih cepat dibandingkan paruh yang lainnya. Kondisi ini biasa terjadi pada anak burung macaw dan tidak diketahui jelas penyebabnya.
 
Jika tidak ditangani, paruh bagian atas atau bawah dari macaw tersebut akan tumbuh berlebihan dan tidak bisa saling bertemu.
 
Dr Bob Doneley, Kepala Layanan Hewan Eksotis di Universitas Queensland yang merupakan satu dari lima pakar spesialis obat-obatan untuk burung di Australia merawat dua burung macaw yang menderita paruh gunting selama satu bulan dengan prosedur yang disebut sebagai trans-sinus pinning.
 
Kawat gigi burung ini akan mampu menekan paruh untuk memandu pertumbuhannya sekaligus memperkuat paruhnya. "Saya banyak mendapati burung macaw yang mengalami paruh gunting mati kelaparan karena paruh mereka tumbuh berlebihan dan tidak bisa digunakan untuku makan lagi," katanya baru-baru ini.
 
"Semakin cepat kasus paruh gunting didiagnosa maka akan semakin baik respon penanganan yang bisa kita lakukan."
 
"Burung macaw yang berusia lebih dewasa perlu menggunakan kawat gigi itu selama 6 bulan, sementara pada burung yang berusia lebih muda karena tulangnya belum terbentuk sempurna makan akan bisa dibentuk dalam waktu dua pekan," katanya.
 
Prosedur pemasangan kawat gigit terakhir yang dilakukan Dr. Doneley dilakukan sebelum Natal lalu dan butuh waktu kurang dari satu jam untuk memasang kawat gigi pada burung macaw berusia 10 minggu yang dibawa ke fasilitas itu oleh pemiliknya. "Kami melubangi pin melalui sinus bagian depan sehingga tertanam dalam tengkorak, "kata Dr Doneley.
 
"Kawat gigi ini dikaitkan diantara lubang hidung dan mata. Ada titik di sana yang jika saya mensejajarkan paruhnya dengan sempurna maka saya langsung dapat memasang pin kawat gigit tersebut  dari satu sisi ke sisi lain tanpa melakukan apa-apa selain melalui sinus dan beberapa tulang yang sangat tipis.
 
"Pin ini diletakan di dekat otak atau mata dan hanya terpasang di bagian sinus frontal.
 
 

Prosedur penanganan kasus paruh gunting dengan pemasangan kawat gigi dilakukan kurang dari satu jam.

 
"Lalu saya melakukan prosedur pada salah satu ujung paruh bawahnya, ujung pin yang saya bengkokkan arahnya  berlawanan paruh yang berubah. Jadi jika paruh berubah ke kanan, saya membungkuk pin di atas kiri. "
 
Dr Doneley kemudian membungkus pin itu di sisi lain dengan stopper karet dan tutup agar tidak bergeser ke bawah.
 
"Kawat gigi ini tidak menarik paruhnya, tapi hanya memberikan tekanan yang konstan dibagian ujung paruh jadi ketika paruh itu tumbuh seperti kuku jari maka kawat gigi ini akan mengatur tumbuhnya paruh ke arah yang seharusnya,"
 
Dr Doneley mentakan ini bukan prosedur yang umum dilakukan dokter hewan untuk mengatasi kasus paruh gunting pada buruh. Dikatakannya siapa saja yang hendak melakukan prosedur yang sama untuk burung harus menghubungi orang yang ahli unggas.
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement