REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kain Tenun, Songket dan Batik Nusa Tenggara Barat (NTB) akan ditampilkan dalam acara Fashion Show Culture New York Fashion Week yang berlangsung di New York City, Amerika Serikat pada 14 Februari mendatang.
Desainer muda Indonesia, Dian Pelangi mengatakan dirinya memiliki keinginan agar produk kerajinan khas NTB berupa kain tenun, songket dan batik bisa ditampilkan pada ajang tersebut. ”Kami melihat baik kesempatan ini untuk Indonesia. Eksistensinya diperhitungkan di sana," ujarnya Selasa (30/12).
Selain itu, ia menuturkan, keberadaan Indonesia dalam acara tersebut memperlihatkan, Indonesia adalah pusat fashion dunia. "Keinginan kami, di tahun 2020, Indonesia menjadi pusat fashion dunia," ungkapnya.
Sehingga, menurutnya, para wisatawan bahkan investor yang ingin berbisnis di Indonesia akan bertambah banyak mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar.
Dian menambahkan, dirinya pun berkenginan menggali lebih banyak tentang proses masyarakat NTB dalam memproduksi kerajinan seperti batik, tenun dan songket bahkan mutiara.
Ia menjelaskan, dalam acara tersebut nanti, dirinya akan pula mempromosikan busana muslim dengan menampilkan busana yang full hijab dan universal. Sehingga, diharapkan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat di sana.
Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Erica Zainul Majdi mengatakan acara Fashion Week di Amerika tersebut merupakan kesempatan emas bagi NTB untuk memperkenalkan produk kerajinannya. Termasuk, sejalan dengan visi daerah di mana 90 % penduduk di NTB mayoritas muslim.
Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita NTB, Syamsiah M. Amin menambahkan selain memproduksi kerajinan berupa kain tenun, di NTB terdapat produk lain yakni songket yang terbuat dari benang perak dan benang emas.
"Ada kain sasambo yaitu motifnya dari tiga etnis di NTB yakni Sasak, Samawa dan Mbojo yang merupakan gabungan motif dari kepulauan Lombok dan Sumbawa," katanya.