REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Cuaca panas dan lembab di Darwin telah menciptakan kondisi yang sangat memungkinkan timbulnya fenomena ‘Water Spout’ atau belalai air berbahaya. Fenomena ini berhasil diabadikan oleh kamera warga.
Waterspout merupakan fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang ke atas dan terhubung ke awan cumuliform.
Bob Gosford, yang menulis blog Mitos dari Utara untuk situs berita Crikey, mengatakan ia melihat watersput atau puting beliung di air ini dekat Darwin Ski Club pada 22 Desember lalu. "Saya sedang berjalan berkeliling di daerah itu pada suatu pagi dan aku melihat waterspout, jadi saya mengambil beberapa potretnya," katanya baru-baru ini.
Gosford mengatakan, ia belum pernah melihat puting beliung di lepas pantai Darwin sebelumnya, tapi fenomena ini menurut Pakar Meteoroli senior di Biro meteorologi Australia, Ian Shepherd."Setiap tahun kita beberapa kali menerima laporan terjadinya fenomena waterspout seperti ini," katanya.
Shepherd mengatakan kondisi meteorologi yang menciptakan waterspout sama dengan yang menyebabkan tornado di darat, namun puting beliung di laut ini lebih lemah. "Butuh udara yang sangat basah dan lembab untuk mendorong terciptanya belalai air, itu makanya kita jarang melihat fenomena seperti ini di kawasan tropis," katanya.
Ian Sheperd mengatakan waterspout tidak cukup kuat untuk merusak bangunan dan daratan, namun bisa menyebabkan kerusakan parah pada kapal. "Jika Anda tengah berada di perairan, maka waterspout bisa membahayakan, terutama untuk kapal Yacht,"
Kondisi cuaca yang panas dan lembab dan bisa memicu timbulnya belalai air telah membuat banyak warga di Australia bagian atas tidak nyaman, namun sebelumnya musim hujan yang sudah mulai masuk membuat warga sedikit lega.
Petugas senior dari Biro Prakiraan cuaca Australia, Graham King mengatakan musim hujan sudah akan selesai di kawasan Barat Laut, Northern Territory pada tahun baru nanti.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement