Kamis 01 Jan 2015 20:03 WIB

Basarnas: Hingga 4 Januri, Tim Evakuasi akan Hadapi Gelombang Tinggi

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
 Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) memprediksi tim gabungan evakuasi korban dan pesawat Air Asia QZ8501 akan mengalami kesulitan hingga tanggal 4 Januari mendatang.

Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo mengatakan, berdasarkan ramalan dari BMKG, hingga tanggal 4 Januari, tim gabungan akan menghadapi kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

"Kesulitan yang dihadapi yaitu gelombang di daerah operasi antara tiga hingga empat meter. Saya dan seluruh jajaran masih akan berhadapan dengan kondisi seperti ini, tinggi gelombang ini setidaknya sampai tanggal 4 Januari," katanya di Kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (1/1).

Meski begitu, Sulistyo mengatakan, dengan kondisi seperti itu, kapal masih bisa bergerak dan alat masih bisa bekerja. Hanya saja, lanjutnya, kesulitan akan dihadapi saat proses evakuasi dengan menurunkan penyelam.

"Tetap kami lakukan pencarian, hanya saja sedikit terganggu dibanding konsisi cuaca normal. Bukan berarti kami berhenti melakukan pencarian," ujarnya.

Ia melanjutkan dalam mengahadapi kondisi seperti itu, perhitungan dan taktik-taktik pertolongan akan terus dilakukan dengan maksimal. "Saya harap kami masih dapatkan hasil meskipun tidak maksimal karena berhadapan dengan kondisi seperti itu," katanya.

Sebelumnya, memasuki hari kelima proses pencarian korban dan pesawat Air Asia QZ8501, Basarnas telah mengevakuasi sembilan jenazah yang diduga merupakan korban peristiwa tersebut. Sulistyo mengatakan, sembilan jenazah tersebut saat ini berada di lokasi yang berbeda.

"Sembilan itu posisinya enam sudah terkirim di Surabaya, dua masih di Pangkalan Bun, dan rencananya malam ini akan di dorong ke Surabaya. Satunya berada di KRI Yos Sudarso," kata Sulistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (1/1).

Menurutnya, dua jenazah yang berada di Pangkalan Bun dan satu jenazah di KRI Yos Sudarso berjenis kelamin perempuan. Sulistyo pun mengatakan, sebenarnya satu jenazah yang berada di KRI Yos Sudarso juga akan diberangkatkan ke Pangkalan Bun.

Namun, karena kendala cuaca yang buruk, lanjutnya, jenazah tersebut masih berada di KRI Yos Sudarso.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement