REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALAN BUN -- Pihak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, mulai menggunakan ruang cadangan untuk menampung jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.
"Jenazah yang sudah dikemas, kami pindahkan ke ruang lantai atas karena ruang utama akan digunakan untuk jenazah-jenazah baru yang akan dievakuasi ke sini," kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin, dr Sayuti Syamsul, di Pangkalan Bun, Jumat (2/1).
Hingga pukul 14.30 WIB, sudah ada enam jasad di kamar jenazah yang kini dijadikan Posko DVI Biddokkes Polda Kalteng. Enam jenazah ini sudah dilakukan identifikasi awal dan dimasukkan ke dalam peti khusus dan siap diterbangkan ke Surabaya. "Jenazah sudah siap dikirim, tapi itu tergantung Basarnas, kapan akan mengirimnya. Jadi sementara belum diterbangkan, kami pindahkan ke lantai atas dulu," kata Sayuti.
Hingga Jumat siang, sudah 14 jenazah berhasil dievakuasi. Delapan jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya hingga Kamis kemarin.
Sayuti meyakinkan bahwa rumah sakitnya mampu menampung seluruh korban yang akan dievakuasi. Masih banyak ruang cadangan yang bisa dimanfaatkan untuk ruang penyimpanan jenazah sebelum diterbangkan ke Surabaya.
Pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak pada Ahad (28/12) pagi, dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura. Ada 155 penumpang dan tujuh kru yang terbang di pesawat nahas tersebut.