Senin 05 Jan 2015 12:24 WIB

Kader Daerah Inginkan Kedua Kubu PPP Islah

Mantan ketua umum PPP Suryadharma Ali (kanan) bersama Ketua Umum PPP Djan Faridz (kiri).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mantan ketua umum PPP Suryadharma Ali (kanan) bersama Ketua Umum PPP Djan Faridz (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Kupang, Zainudin Lonek berpendapat islah merupakan pilihan terbaik buat partai berlambang Kabah itu agar dapat terhindar dari perpecahan, karena adanya dualisme kepemimpinan.

"Islah merupakan jalan terbaik untuk menghindari partai berlambang Kabah itu dari perpecahan, agar tidak mengganggu semua perjuangan visi dan misi partai di daerah yang sudah dilakukan oleh para kader partai selama ini," kata Zainudin di Kupang, Senin (5/1).

Dia mengatakan hal itu menjawab upaya islah yang segera dilakukan Ketua MUI untuk dua kubu di partai Kabah, masing-masing Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy (Romy) dan versi Djan Faridz hasil Muktamar Jakarta.

Menurut dia, para kader partai di daerah hanya bisa berharap adanya rekonsiliasi yang bernas oleh para elit pimpinan di pusat, sehingga tidak mengacaukan seluruh perjuangan para kader di daerah, yang telah penuh susah payah menjadikan PPP sebagai salah satu partai pilihan rakyat.

Secara konstitusional, kata anggoat DPRD Kota Kupang itu, dua versi masing-masing menganggap benar langkah yang dilakukan, untuk kepentingan organisasi partai. Ia menambahkan AD/ART partai menjadi dasar pijak pembenaran yang dilakukan oleh masing-masing kubu.

Karena itulah, posisi kader di daerah, sangat berharap adanya islah yang pada akhirnya bisa mencairkan kebekuan dualisme kepemimpinan ini, sehingga roda partai di daerah bisa berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan amanah partai.

Ia mengakui para kader partai di DPC Kota Kupang hingga kini masih solid dengan tidak menentukan ke arah mana pilihan pimpinan sesuai dua versi yang ada, meskipun secara organisatoris, kepengurusan di tingkat DPW Nusa Tenggara Timur terbelah.

Untuk DPW PPP NTT versi Romahurmuziy (Romy) diketuai oleh Yahidin Umar dan untuk versi Djan Faridz diketuai oleh Muhammad Akhlis.

"Kami sebagai kader di DPC akan tetap solid dan akan tetap mendukung siapa pun yang oleh aturan menjadi pimpinannya, meski kebenaran sudah tidak lagi mutlak," katanya.

Dia mengaku kepentingan elite agar tidak merusak seluruh tatanan dan konstruksi partai di daerah yang secara idiologis partai telah merangsak masuk dan merasuk membentuk konstituen yang patuh dan solid.

Karena itulah, sebagai kader daerah DPC Kota Kupang akan tetap mendengar dan mentaati dengan sebuah prinsip sami'na wa a to'na, "kami siap mendengar dan menaatinya," kata Zainudin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement