Senin 05 Jan 2015 15:40 WIB

Masih Banyak Temuan Air Asia di sektor Merah

Rep: c01/ Red: Joko Sadewo
  Prajurit TNI AL memeriksa helikopter yang digunakan dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Senin (5/1). (Repubika/Wihdan)
Prajurit TNI AL memeriksa helikopter yang digunakan dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Senin (5/1). (Repubika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali mendapatkan temuan baru terkait pencarian Air Asia QZ8501. Temuan-temuan ini didapatkan oleh Basarnas di sektor Merah.

"Semua temuan di sektor fokus pencarian, sektor Merah," terang Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo melalui konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Basarnas, Senin (5/1).

Ada tiga jenazah baru yang ditemukan di sektor merah tersebut. Soelistyo belum mengkonfirmasi jenis kelamin dan keadaan jenazah tersebut. Akan tetapi, ketiga jenazah baru tersebut sudah berhasil dievakuasi ke Pangkalan Bun. Evakuasi tersebut dilakukan pada pukul 13.14 WIB tadi.

Selain menemukan tiga jenazah baru, Basarnas juga menyatakan prosea penyisiran hari ini berhasil menemukan serpihan-serpihan dari pesawat AirAsia QZ8510. Salah satu bagian pesawat yang ditemukan ialah kursi pesawat. Serpihan dan bagian pesawat ini juga ditemukan di sektor merah yang menjadi area fokus pencarian.

Kesuksesan pencarian hari ini menurut Soelistyo didukung oleh cuaca yang cukup bersahabat. Meski begitu, arus di bawah laut masih cukup kencang, yaitu 2-4 knot. Ini membuat operasi penyelaman belum bisa dilakukan.

Sebelumnya tim penyelam Indonesia dan Rusia akan mencoba untuk melakukan penyelaman. Dua orang sempat berhasil turun. Akan tetapi, karena kekuatan arus besar, para penyelam saat ini masih dalam posisi siaga di fokus area sektor merah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement