REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Dua aktivis dari Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) ditembak mati dalam bentrokan dengan pendukung partai berkuasa. Insiden terjadi setelah pemimpin mereka menyerukan aksi protes.
Aljazirah melaporkan, bentrokan pada Senin (5/1) terjadi saat otoritas menahan pemimpin BNP Khaleda Zia untuk tetap berada di kantornya agar tak turut melakukan protes.
Polisi mengatakan, dua aktivis tewas di kota utara Natore pada Senin pagi setelah bentrok dengan pendukung Liga Awami. Hal itu terjadi saat pemerintah meningkatkan pengepungan di kantor Zia di Gulshan.
Polisi anti huru hara diapit kendaraan lapis baja dan dilengkapi meriam air mencegah orang masuk atau meninggalkan tempat. "Truk-truk diparkir dalam upaya meningkatkan keamanannya," kata kepala polisi Gulshan Rafiqul Islam.
Zia telah mendesak aktivis untuk turun ke jalan dalam jumlah ribuan sebagai bagian dari kampanye untuk memaksa Perdana Menteri Sheikh Hasina menggelar pemilihan umum. Ia menggambarkannya sebagai Hari Pembunuhan Demokrasi.
"Dia mendorong orang untuk bergabung dengan aksi protes massa hari ini. Dia juga akan mencoba untuk bergabung dengan protes," ungkap juru bicara Zia, Maruf Kamal Khan.