REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Seorang warga di Darwin semula memperkirakan dirinya menemukan sebuah jari tangan yang terpotong saat sedang berjalan dengan anjingnya di tepi pantai. Selidik punya selidik, ternyata itu benda yang dikira potongan jari manusia itu adalah sebuah tanaman misterius.
Ceritanya bermula saat pria ini sedang membawa anjingnya jalan-jalan di pantai di Lee Point, sekitar 18 km dari Ibu Kota Kawasan Utara, Darwin. Saat itu, njingnya tertarik dengan sebuah objek yang semula dikira potongan jari tangan manusia. Khawatir atas dugaan adanya kasus pembunuhan, dia pun lantas menelepon polisi Kawasan Utara.
Seorang polisi jaga Brendan Lindner mengatakan, polisi pada awalnya tidak yakin dengan apa yang ditemukan pria tersebut. "Mereka pada awalnya menduga ini adalah bagian dari tubuh manusia." katanya baru-baru ini.
Jari itu dikirim untuk uji forensik, namun hasil awal tidak begitu jelas, sehingga kemudian dikirim lagi ke tempat lagi untuk uji patologi. "Sambil menunggu uji, foto yang diambil oleh polisi menjadi perdebatan di kalangan polisi yang bertugas di kantor Casuarini, separuh mengatakan ini adalah jari manusia, separuh lagi mengatakan bukan." kata Lindner.
Akhirnya ahli patologi mengatakan bahwa jari itu adalah tanaman. "Tidak seorang pun diantara kami adalah ahli tanaman. Jadi yang akhirnya kami temukan adalah bahwa ini adalah alcyonium digitatum, yang juga disebut sebagai jari orang mati." kata Lindner lagi.
Tanaman ini adalah sejenis batu karang, dan menurut penelitian, hanya ditemukan di bumi bagian utara.