Selasa 06 Jan 2015 22:55 WIB

Tanaman Misterius Berbentuk Jari Manusia Ditemukan di Darwin

Red:
Tanaman misterius mirip jari manusia
Foto: abc news
Tanaman misterius mirip jari manusia

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Seorang warga di Darwin semula memperkirakan dirinya menemukan sebuah jari tangan yang terpotong saat sedang berjalan dengan anjingnya di tepi pantai. Selidik punya selidik, ternyata itu benda yang dikira potongan jari manusia itu adalah sebuah tanaman misterius.

Ceritanya bermula saat pria ini sedang membawa anjingnya jalan-jalan di pantai di Lee Point, sekitar 18 km dari Ibu Kota Kawasan Utara, Darwin. Saat itu, njingnya tertarik dengan sebuah objek yang semula dikira potongan jari tangan manusia. Khawatir atas dugaan adanya kasus pembunuhan, dia pun lantas menelepon polisi Kawasan Utara.

Seorang polisi jaga Brendan Lindner mengatakan, polisi pada awalnya tidak yakin dengan apa yang ditemukan pria tersebut. "Mereka pada awalnya menduga ini adalah bagian dari tubuh manusia." katanya baru-baru ini.

Jari itu dikirim untuk uji forensik, namun hasil awal tidak begitu jelas, sehingga kemudian dikirim lagi ke tempat lagi untuk uji patologi. "Sambil menunggu uji, foto yang diambil oleh polisi menjadi perdebatan di kalangan polisi yang  bertugas di kantor Casuarini, separuh mengatakan ini adalah jari manusia, separuh lagi mengatakan bukan." kata Lindner.

Akhirnya ahli patologi mengatakan bahwa jari itu adalah tanaman. "Tidak seorang pun diantara kami adalah ahli tanaman. Jadi yang akhirnya kami temukan adalah bahwa ini adalah alcyonium digitatum, yang  juga disebut sebagai jari orang mati." kata Lindner lagi.

Tanaman ini adalah sejenis batu karang, dan menurut penelitian, hanya ditemukan di bumi bagian utara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement