Selasa 06 Jan 2015 20:13 WIB

Cuaca Buruk Kembali Gagalkan Pencarian Badan Pesawat Air Asia

Rep: C85/ Red: Bayu Hermawan
Satgas Gabungan TNI AL mempersiapkan perahu karet di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Ahad (4/1), untuk mencari badan pesawat Air Asia QZ 8501. (Repubika/Wihdan)
Satgas Gabungan TNI AL mempersiapkan perahu karet di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Ahad (4/1), untuk mencari badan pesawat Air Asia QZ 8501. (Repubika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Cuaca buruk yang terus melanda perairan Laut Jawa bagian utara, masih menjadi kendala utama dalam pencarian kerangka pesawat AirAsia QZ8501.

Sesuai dengan perkiraan cuaca yang dikeluarkan stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun, sepanjang hari ini nyaris di seluruh sektor pencarian, baik sektor 1,2, dan 3, dilanda cuaca buruk. Direktur Operasional Basarnas Supriyadi menjelaskan bahwa hari ini belum ada hasil yang signifikan baik penemuan serpihan ataupun korban.

"Di lapangan juga belum ada hasil yang memuaskan. Kita akan tunggu esok hari lagi. Cuaca berawan, ombak 3 meter. Kegiatan penyelaman tidak bisa. Ada tim uji coba tapi tetap tidak bisa," jelasnya, Selasa (6/1).

Kesulitan cuaca membuat tim penyelam belum bisa melakukan penyelaman untuk mecapai lokasi yang diduga kerangka pesawat. Alat canggih ROV juga belum dapat turun ke dasar laut karena kecepatan arus bawah air di atas 2 knot.

Hari Selasa ini tim gabungan Basarnas mengevakuasi dua jenazah dari Kapal Diraja Kesturi milik Malaysia dan juga KN 224 milik Indonesia. Keduanya akan dievakuasi ke Surabaya esok hari.

Informasi yang Basarnas terima, esok hari akan ada tambahan 2 kapal BPPT untuk deteksi area yang kemungkinan adalah keberadaan AirAsia QZ8501.

Kedua kapal ini memiliki spesifikasi sonar dan robot bawah laut untuk memberikan kepastian  tentang lokasi keberadaan badan pesawat AirAsia QZ8501.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement