REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Cuaca buruk yang terus melanda perairan Laut Jawa bagian utara, masih menjadi kendala utama dalam pencarian kerangka pesawat AirAsia QZ8501.
Sesuai dengan perkiraan cuaca yang dikeluarkan stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun, sepanjang hari ini nyaris di seluruh sektor pencarian, baik sektor 1,2, dan 3, dilanda cuaca buruk. Direktur Operasional Basarnas Supriyadi menjelaskan bahwa hari ini belum ada hasil yang signifikan baik penemuan serpihan ataupun korban.
"Di lapangan juga belum ada hasil yang memuaskan. Kita akan tunggu esok hari lagi. Cuaca berawan, ombak 3 meter. Kegiatan penyelaman tidak bisa. Ada tim uji coba tapi tetap tidak bisa," jelasnya, Selasa (6/1).
Kesulitan cuaca membuat tim penyelam belum bisa melakukan penyelaman untuk mecapai lokasi yang diduga kerangka pesawat. Alat canggih ROV juga belum dapat turun ke dasar laut karena kecepatan arus bawah air di atas 2 knot.
Hari Selasa ini tim gabungan Basarnas mengevakuasi dua jenazah dari Kapal Diraja Kesturi milik Malaysia dan juga KN 224 milik Indonesia. Keduanya akan dievakuasi ke Surabaya esok hari.
Informasi yang Basarnas terima, esok hari akan ada tambahan 2 kapal BPPT untuk deteksi area yang kemungkinan adalah keberadaan AirAsia QZ8501.
Kedua kapal ini memiliki spesifikasi sonar dan robot bawah laut untuk memberikan kepastian tentang lokasi keberadaan badan pesawat AirAsia QZ8501.