Selasa 06 Jan 2015 23:22 WIB

Warga Yogyakarta Diimbau tak Lewat Jalan Sepi di Malam Hari

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agung Sasongko
Tugu Yogyakarta
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Tugu Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaku kasus pembacokan di daerah Sleman dan Bantul pertengahan Desember 2014 sampai sekarang belum juga ditemukan. ‘’Saat ini pelakunya sedang dalam pencarian dan dari kepolisan meningkatkan giat patroli. Apabila ada masyarakat melihat dan mendengar ada pelakunya jangan takut melapor,’’kata Kepala Bidang  Humas Polda DIY AKBP Anny Pujiastuti kepada ROL, Selasa (6/1).

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dari informasi yang didengarnya, pelaku pembacokan tersebut psikopatik. ‘’Saya dengar pelaku pembacokan tersebut tujuannya sealu masuk di jalan yang sempit dan sepi. Karena itu saya mohon kepada masyarakat untuk berhati-bati bila lewat jalan yang sempit,’’kata dia.

Kapolda DIY, Sultan menambahkan, baru melakukan penelitian terhadap kasus tersebut. Hal senada juga diungkapkan Danrem 072 Pamungkas Sabrar Fadhilah.  Dia mengungkapkan rata-rata korban yang terkena bacok  berada di jalan yang sempit dan sepi.

‘’Sampai sekarang motif pelaku melakukan pembacokan belum jelas. Karena pelaku juga belum ditemukan.  Mereka melakukan pembacokan secara random, siapapun bisa terjadi. Kami terus bekerjasama dengan kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya. Karena itu masyarakat tetap berhati-hati,’’kata Sabrar.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat apabila berjalan di waktu agak malam jangan berada di daerah yang sepi dan gelap. ‘’Semaksimal mungkin tempat yang sepi dan gelap dihindari. Aneh bin ajaib sampai sekarang motifnya tidak jelas. Kemungkinan pelakunya orang sakit jiwa,’’ tuturnya.

Lebih lanjut dia mengemukakan ketika ditelusuri orang yang menjadi korban pembacokan mengaku sebelumnya tidak pernah melakukan perkelahian dan perselisihan.  Karena itu sekarang dihidupkan lagi pos ronda, patrol ditingkatkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement