REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Harga gas Elpiji tabung 12 kg warna biru di Balikpapan kini lebih mahal daripada Bright Gas, gas dalam tabung eksklusif yang menjadi produk unggulan Pertamina juga dengan volume 12 kg.
Harga Elpiji tabung biru 12 kg sekarang antara Rp 145.000 sampai Rp 150.000 dari sebelumnya yang dibanderol Rp 120.000, sementara harga Bright Gas, juga produksi Pertamina, bertahan di Rp 135.000.
Menurut Senior Supervisor External Relation Marketing Operation Region (MOR) VI PT Pertamina (Persero) Andar Titi Lestari, harga tersebut terjadi karena mekanisme peredaran Elpiji biru 12 kg dilepas sesuai mekanisme pasar.
Pertamina kini hanya mengawasi Elpiji tabung hijau 3 kg sebagai barang yang disubsidi pemerintah. Dari Pertamina sendiri, dari "supply point" di sini, Elpiji tabung biru 12 kg sudah dilepas dengan harga Rp 135.700 di Balikpapan dan Rp 137.200 di Samarinda, papar Lestari.
Satu "supply point" atau titik pengisian tabung ada di Balikpapan, di kawasan MOR VI di Jalan Yos Sudarso. Ada jarak 110 km antara Balikpapan-Samarinda. Mau tidak mau agen akan menambahkan komponen biaya angkut ke dalam harga.
Besarnya bervariasi sesuai jarak tempuh dan margin keuntungan yang diinginkan pedagang. Sebelumnya, karena subsidinya dilepas, harga gas dalam tabung 12 kg tersebut naik Rp 18.000. "Itulah yang menjadi pemicu perubahan harga menjadi Rp 135.700 di titik pengisian di Balikpapan saja."
Ia mengatakan, meskipun tidak menutup kemungkinan, konsumen berpindah dari beli gas tabung 12 kg menjadi beli tabung 3 kg. "Tapi untuk pembelian awal, kan orang tidak bisa beli gas begitu saja. Orang harus beli tabungnya dulu," katanya.
Harga tabung gas 3 kg mencapai Rp 125.000, jadi bila mau berpindah ke tabung 3 kg, untuk pertama kali orang harus keluar uang sama Rp 150.000 juga. Malah, untuk pertama kali itu jumlah gas yang didapat lebih sedikit, yaitu hanya 3 kg. "Kami optimis, tidak akan ada migrasi yang signifikan dari tabung 12 kg ke tabung 3 kg," demikian Lestari.