Kamis 08 Jan 2015 15:11 WIB

Sukabumi Sambut Positif Rencana Pembangunan Bandara Citarate

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemkab Sukabumi menyambut positif rencana Pemprov Jabar untuk membangun bandar udara (Bandara) Citarete, Kecamatan Surade. Selain itu pemkab juga mendorong pula rencana provinsi untuk membangun pelabuhan regional di Palabuhanratu.

"Kami menyambut positif rencana provinsi untuk membangun bandara dan pelabuhan regional di Sukabumi,’’ ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Adjo Sardjono, kepada wartawan, Kamis (8/1). Hal ini dipastikan akan mempermudah akses warga maupun wisatawan untuk menuju wilayah selatan Sukabumi.

Pembangunan bandara dan pelabuhan ini terang Adjo, akan mengembangkan potensi daerah khususnya pariwisata, pertanian dan perikanan. Sehingga diharapkan tingkat perekonomian dan kesejahteraan warga semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.

Namun kata Adjo, hingga kini rencana tersebut belum diinformasikan lebih lanjut oleh Pemprov Jabar kepada Pemkab Sukabumi. Meskipun demikian pemkab siap mendukung rencana pembangunan tersebut.

Seperti diketahui rencana pembangunan bandara dan pelabuhan regional di Sukabumi ini mencuat setelah kunjungan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ke Jabar selatan termasuk Kabupaten Sukabumi beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, rencana pembangunan bandara sudah lama disuarakan pemprov.

Bahkan, pembangunan Bandara Citarate telah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) Jabar 2005-2025. Awalnya, pembangunan ditargetkan mulai 2015.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan mengatakan, pembangunan bandara ini untuk mempermudah pergerakan masyarakat. Diharapkan keberadaan bandara akan berdampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian warga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement