REPUBLIKA.CO.ID, PENTAGON -- Menghadapi anggaran yang diperketat dan penyusutan jumlah militer, Amerika Serikat pada Kamis (8/1) kemarin mengatakan akan mengakhiri operasi mereka di pangkalan udara Inggris dan 14 situs lain di Eropa.
Para tentara tersebut ditarik kembali ke 'kampung halaman' mereka.
Dilansir Reuters, Jumat (9/1) Pentagon mengatakan, pasukan AS dan keluarga mereka akan meninggalkan markas RAF Mildenhall di timur laut London. Padahal selama ini tempat tersebut jadi markas bagi para pengemudi tank, pesawat pengintai dan operasi khusus, serta 3.200 personel militer AS.
Perubahan termasuk pembangunan konstruksi baru di sejumlah pangkalan, yang diperkirakan akan menelan biaya hingga 1,4 miliar dolar. Namun konstruksi baru tersebut nantinya dapat melakukan penghematan hingga 500 juta dolar per tahunnya.
Beberapa fasilitas militer AS di Jerman juga akan ditutup, tapi jumlah personel pasukan AS secara keseluruhan di negara tersebut diperkirakan akan meningkat beberapa ratus. Sementara sekitar 500 personel AS akan ditarik dari Pangkalan Lajes, Azores, Portugal. Sekitar 300 tentara akan bergeser dari Jerman ke Italia.
Asisten Menteri Pertahanan Derek Chollet mengatakan, perubahan di sejumlah negara Eropa akan mengurangi dukungan infrastruktur dari AS. Tapi itu tak berpengaruh pada kapasitas operasional militer AS di wilayah tersebut.
"Ini penyesuaian, tak mengurngi kemampuan kita untuk memenuhi komitmen kami pada sekutu dan mitra. Bahkan keputusan ini akan menghasilkan penghematan yang memungkinkan mempertahankan kehadiran kami di Eropa," ujar Chollet.
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon menyuarakan kekecewaan karena kehilangan pasukan AS dari Mildenhall dan dua basis lainnya. Namun menurutnya pemberitahuan awal akan membantu mengurangi dampak lokal. Penarikan di Mildenhall tak mungkin dilakukan sampai 2019.