REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pasukan darat Nigeria dengan dukungan serangan udara bertempur merebut kembali kota Baga dari kelompok radikal Boko Haram.
"Sejak serangan pertama akhir pekan lalu di Baga, pasukan keamanan secara aktif mengejar milisi. Pasukan merespon dengan cepat dan telah menerjunkan pasukan militer yang signifikan dan melakukan serangan udara," ujar juru bicara pemerintah Mike Omeri dalam pernyataan, seperti dalam laman Reuters, Sabtu (9/1).
Sedikitnya 100 orang tewas saat Boko Haram menyerang Baga pekan lalu. Saksi mata yang berhasil lolos dari kota itu dan ibukota negara bagian Borno mengatakan anggota Boko Haram menguasai banyak gedung, rumah dan menewaskan puluhan warga sipil dalam penggerebekan pekan ini.
Bukan hanya warag sipil, tentara juga terpaksa melarikan diri setelah pangkalan militer mereka diserbu. Padahal pangkalan tersebut menampung prajurit dari Chad, Niger dan Kamerun.
Sekitar 300 kilometer dari Baga, baku tembak, ledakan dan serangan senjata berat terdengar di Yobe, Damaturu, Jumat. "Kami bisa mendengar tembakan artileri dan tanah bergoyang," kata seorang juru kamera Reuters.
Omeri mengatakan Badan Manajemen Darurat Nasional bekerja sama dengan Palang Merah menyediakan bantuan kemanusiaan bagi 2.000 orang yang melarikan diri dari Baga. Sekitar 2.000 orang menyeberang ke perbatasan Chad pekan lalu.
Hal tersebut mendorong pemerintah menyerukan bantuan internasional Kamerun berjanji membantu memerangi milisi Boko Haram. Kelompok radikal tersebut mulai mengacaukan kondisi keamanan Nigeria sejak lima tahun lalu. Mereka ingin membentuk negara Islam.