Kamis 15 Jan 2015 14:23 WIB

Korsel Tawarkan PJU Pintar ke Solo

Lampu penerangan jalan umum
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Lampu penerangan jalan umum

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Perwakilan produsen lampu asal Korea Selatan menawarkan pemasangan penerangan jalan umum pintar atau "smart street lighting" kepada Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah.

"Kemarin perwakilan produsen lampu asal Korsel menawari pengalihan sistem PJU tersebut, dan mereka juga menawarkan bantuan pemasangan PJU di 300 titik. Jumlahnya sekitar 500 lampu dengan sistem "Light Emitting Diode" (LED) yang hemat energi," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan di Solo, Kamis.

Ia mengatakan rencananya lampu yang diklaim berteknologi tinggi dan mampu menekan konsumsi listrik tersebut akan dipasang di berbagai ruas jalan, termasuk di balai kota. "Seperti parkir basement dan kantor-kantor."

Dikatakan dengan pemasangan lampu tersebut bisa menjadi proyek percontohan penghematan energi listrik di Solo. Apalagi, sejak dimulai pada 2013, Pemkot Surakarta sudah memasang lampu PJU pintar bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta produsen asal Belanda.

"Kalau tidak dipasang PJU pintar, beban pajak PJU (PPJU) setahun bisa terus naik, tagihan Pemkot Surakarta saja pernah mencapai Rp30 miliar lebih untuk membayar pemakaian listrik di 17.000-an titik PJU kok. Satu-satunya jalan untuk menekan beban PPJU ya penggunaan PJU pintar ini," kata FX Hadi Rudyatmo yang akrab di panggil Rudy.

Rudy mengatakan penerapan PJU pintar di seluruh titik penerangan membutuhkan dana lebih dari Rp74 miliar. Alhasil, hingga kini penggunaan PJU pintar baru mencapai 600 lokasi, adapun ribuan titik lainnya masih menggunakan lampu konvensional yang boros energi.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Surakarta, Hasta Gunawan menambahkan, teknologi yang disematkan dalam PJU pintar tersebut bisa menurunkan pemakaian daya listrik secara otomatis.

"Tinggal disetel, misalnya pemakaian daya listrik diturunkan sampai 50 persen setelah pukul 23.00. Asumsinya, pada waktu tersebut jumlah kendaraan di jalan raya sudah mulai berkurang," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement