REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Data terbaru menunjukkan tidak ada keterkaitan genetika antara kangguru raksasa berwajah pendek dengan walabi.
Dr Bastien Llamas dari Universitas Adelaide dan peneliti lain membuat penemuan baru setelah menganalisa ekstrak DNA dari tulang belulang kangguru raksasa yang pernah hidup menjelajah di seluruh Australia lebih dari 40 ribu tahun yang lalu.
Sebelumnya, para ilmuwan menyandarkan informasi dari tulang untuk menyelidiki keterkaitan antara marsupial kuno dengan kangguru modern yang dijumpai saat ini dengan walabi.
Dr Llamas meneliti serpihan kecil dari ekstrak DNA dari spesimen yang ditemukan di gue adi Tasmania dan mengatakan ada perdebatan panjang antara ilmuwan mengenai hubungan antara kangguru wajah pendek raksasa dan kangguru dan walabi yang kita kenal saat ini. "Pakar morfologi sejak lama memperdebatkan dimana harus menempatkan kangguru raksasa yang sudah punah. Apakah mereka bagian dari keanekaragaman modern atau mereka memiliki garis keturunan sendiri," katanya baru-baru ini.
"Hingga kini masih ada banyak pertanyaan dan sayangnya DNA yang kita miliki tidak memberikan informasi yang cukup untuk membuktikan mereka kangguru modern atau spesies yang berbeda atau apakah mereka berasal dari pohon evolusi biologis yang mana."
"Yang agak menarik adalah kami menemukan kalau mereka memiliki garis keturunan sendiri-sendiri. Hewan ini tidak meninggalkan keturunan. Mereka sudah punah pada 40.000 tahun yang lalu. "
Dr Llamas mengatakan palaeontolog terkemuka Tim Flannery dan Gavin Prideaux telah memperdebatkan hubungan antara kanguru raksasa, kangguru modern dan walabi selama sekitar dua dekade. Tapi, menurut Dr Llamas, hasil penelitiannya menunjukkan tidak ada hubungan evolusioner antara kanguru raksasa berwajah pendek dengan walabi kelinci belang, spesies dengan garis keturunan kuno yang berhubungan dengan semua kanguru modern dan walabi.
"Kami kehilangan garis keturunan lengkap dan kemudian kita hanya memiliki satu spesies yang masih hidup - walabi kelinci belang," katanya.
"Ternyata data genetik memberitahu kita bahwa sthenurine atau kangguru raksasa berwajah pendek tidak berkaitan secara khusus dengan walabi kelinci belang."
"Marsupial ini pernah hidup di lepas pantai Australia Barat, di luar pantai yang penuh hiu - tapi mereka merupakan spesies terakhir yang selamat dari garis keturunan Sthenurines yang sudah lama punah," ujarnya.
Dr Llamas mengatakan bahwa upaya konservasi untuk melindungi walabi kelinci belang, nenek moyang genetik dari semua kanguru modern dan walabi yang kita kenal sekarang. "Ada banyak orang yang telah melakukan banyak upaya untuk mengelola dan melestarikan spesies itu, tapi pastinya, ternyata kelinci walabi belang adalah keturunan yang sangat tua, yang menjadi asal sumber dari semua kanguru modern dan walabi," katanya .
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement