Jumat 16 Jan 2015 11:38 WIB

Basarnas Pastikan Temuan Kokpit QZ 8501

Rep: Reja Irfan Widodo/ Red: Indira Rezkisari
  Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1)
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Badan SAR Nasional (Basarnas) akhirnya memastikan temuan kokpit pesawat Air Asia QZ8501. Penemuan kokpit pesawat ini sebenarnya sudah berhasil dilakukan pada dua hari yang lalu, namun tim SAR gabungan belum bisa membuktikannya.

Akhirnya, tim SAR gabungan berhasil memastikan objek yang berada sekitar 500 meter dari lokasi badan pesawat itu adalah kokpit pesawat berdasarkan hasil side scan yang berasal dari kapal Geosurvey. ''Sebagian bodinya masuk ke dalam lumpur. Saat ini penyelam sedang berusaha turun,'' kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi, di posko utama pencarian Air Asia QZ 8501, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (16/1).

Penyelaman ini dilakukan untuk lebih memastikan kondisi kokpit.  Selain itu, jika memungkinkan akan dilakukan pengangkatan dari kokpit, terutama instrumen-instrumen yang bisa membantu proses investigasi yang akan dilakukan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Supriyadi menjelaskan, pada hari ke-20 proses pencarian setidaknya ada 16 kapal yang telah berada di sekitar lokasi misi pencarian dan delapan pesawat terbang yang masih disiagakan. Kegiatan pencarian pun akan dikonsentrasikan pada pencarian bawah laut.

Selain itu, KN Pacitan, KRI Banda Aceh, Barakuda, Presonic, Geosurvey, dan KN Baruna Jaya akan dikonsentrasikan melakukan kegiatan penyelaman, baik dengan tim penyelam yang beranggotakan lima dalam tiga tim atau dengan menggunakan ROV.

''Misi kami adalah mengangkat seluruh jenazah korban dan yang kedua mengangkat sisa-sisa material guna kepentingan investigasi,'' ujarnya.

Terkait upaya evakuasi jenazah korban di badan pesawat, Supriyadi menegaskan, tim penyelam telah melakukan operasi pada pagi hari, yaitu pada pukul 06.00. Nantinya, penyelam akan melakukan estimasi dan kondisi para jenazah serta jumlah korban yang masih berada di dalam kabin pesawat.

''Kantong jenazah sudah kami persiapkan. Apakah nantinya seluruh jenazah bisa diangkat penyelam naik atau badan pesawat langsung dinaikkan, nanti tergantung pengamatan hasil penyelaman,'' katanya.

Namun hal ini tidak bisa dengan mudah dilakukan. Pasalnya, meski kondisi cuaca dan angin cukup mendukung untuk diadakan penyelaman, tapi tim SAR gabungan masih harus melakukan memantau kondisi di bawah laut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement