REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Pertempuran di Bandara Donetsk antara tentara Ukraina dan separatis semakin meningkat. Baku tembak menewaskan setidaknya enam orang, sementara suara ledakan dan tembakan berat terdengar sepanjang hari.

Pertempuran pada Sabtu (17/1) terjadi ditengah terjangan salju. Para tentara mengatakan ini merupakan baku tembak terburuk dalam pertempuran sembilan bulan terakhir. Pertempuran kembali berkobar dalam beberapa hari terakhir, setelah pembicaraan damai dan gencatan senjata terhenti.

"Kami mencoba untuk bertahan dan membalas. Banyak yang telah tewas, kita harus mengakhiri semuanya, ini harus dihentikan," kata seorang tentara Ukraina di Pisky beberapa kilometer dari bandara kepada kantor berita AFP.

Juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko mengatakan, situasi di Bandara Donetsk benar-benar sulit saat ini. "Ada serangan terus menerus dan upaya untuk menyerang, tapi komando militer terus mengirimkan bala bantuan," ujar Lysenko.

Dia mengatakan, tiga tentara Ukraina tewas dan 18 lainnya terluka selama beberapa hari terakhir. Jumlah korban militer yang tewas telah mencapai sedikitnya sembilan orang sejak Kamis (15/1). Sementara delapan warga sipil juga dilaporkan tewas dalam periode yang sama.

Seorang pejabat pemberontak di Donetsk mengatakan, dua warga sipil tewas dan lima terluka. Ia menyalahkan serangan dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika