REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Pengaruh Amien Rais, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tampaknya tak sekuat dulu lagi. Dukungannya yang eksplisit kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang juga besannya, Zulkifli Hasan untuk merebut Ketua Umum PAN tak membuat Ketum PAN saat ini, Hatta Rajasa, gentar.
Hatta saat menerima dukungan bertandatangan dari DPW dan DPD mengaku tersentuh. Di hadapan tiga ribu kader PAN se-Sumatera, ia berjanji akan memberikan sebagian besar waktunya guna membesarkan partai. Hatta juga meminta maaf bila di periode 2009-2014 banyak waktunya tersita untuk mengurus rakyat karena tugas sebagai menteri.
“Tapi rakyat juga memberikan apresiasi kepada partai kita karena kita peduli dengan nasib mereka”, ujar Hatta, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (18/1).
Perihal penolakan Amien terkait pencalonannya kembali, Hatta menjawab dengan pepatah singkat, “Sekali layar terkembang, surut kita berpantang,” ujarnya yang disambut riuh tepuk tangan ribuan kader PAN dari seluruh Sumatra, di Pekanbaru, Riau.
Tidak kurang dari 129 pemilik suara pada kongres PAN nanti menyatakan akan mendukung Hatta Rajasa. Koordinator DPW dan DPR PAN se-Sumatera, Asli Chaidir, hanya utusan dari Provinsi Lampung yang tidak hadir. Sementara sembilan provinsi lainnya mayoritas mendukung Hatta memimpin kembali.
Ketika dikonfirmasi alasan utama kembali mendukung Hatta, Asli mengatakan bahwa prestasi suami Okke Rajasa selama lima tahun memimpin PAN cukup membanggakan. Diantaranya, suara PAN pada pemilu 2014 naik 53 persen dari pemilu 2009. Selain itu, hampir di semua provinsi terjadi tren kenaikan suara PAN. “Bang Hatta juga mampu memainkan peran strategis, sehingga banyak kader PAN yang bisa menempati pos-pos strategis di parlemen”, tambah Asli.
PAN saat ini menempat dua ketua komisi dan delapan wakil ketua komisi. “Dan yang luar biasa, Bang Hatta juga mampu menempatkan kadernya sebagai Ketua MPR. Luar biasa”.
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Tjatur Sapto Edi, mengatakan bahwa pengurus DPD dan DPW Lampung sudah mengirim pesan singkat ke Hatta yang intinya mereka akan datang. Namun justru Hatta sendiri yang mencegah rombongan Lampung yang akan bertolak ke Riau. “Menjaga hati sesama saudara”, kata Tjatur.
Mengenai isu satu periode dan regenerasi yang dikencangkan pihak Amien, Tjatur Sapto Edi memiliki jawaban menarik. Dikatakannya, regenerasi hanyalah alat, dan secara alamiah akan terjadi bila alat yang saat ini terbukti gagal. “Faktanya kan sebaliknya, Bang Hatta sukses memimpin PAN dengan gemilang. Jadi pertanyaannya, apakah kita akan mengganti orang yang berprestasi?”, tanya Tjatur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika