Rabu 21 Jan 2015 10:24 WIB

Pendeta Australia: Chan dan Sukumuran tak Pantas Dihukum Mati

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Terpidana Bali Nine, Myuran Sukuraman (tengah).
Foto: Reuters
Terpidana Bali Nine, Myuran Sukuraman (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pendeta Christie dan Rob Buckingham dari Melbourne, Australia menyatakan mereka sering mengunjungi Andrew Chan dan Myuran Sukumuran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Bali. Keduanya adalah terpidana mati kasus heroin yang terancam dieksekusi tahun ini.

Buckingham mengatakan, dia mengunjungi Chan dan Sukumuran tiga tahun lalu. Keduanya begitu patuh pada aturan selama rehabilitasi di Bali, sehingga mereka tak pantas mendapatkan hukuman mati.

"Kami tak meminta mereka dibebaskan dari penjara. Biarkan mereka tetap direhabilitasi. Tapi, menembak mereka bukanlah keadilan," kata Buckingham, dilansir dari 4BC News Talk, Selasa (21/1).

Chan dan Sukumuran sudah mendekam di lapas selama 10 tahun terakhir. Buckingham bercerita, ketika dia masih menjadi remaja berusia dua puluh tahunan, dia juga melakukan beberapa hal gila.

"Banyak dari kita melakukan hal-hal gila ketika masih  muda. Narkoba memang merugikan banyak orang," katanya. Namun, akan ada waktunya orang tersadar.

Selain itu, kedua terpidana itu sudah mendapatkan rehabilitasi. Buckingham juga mengapresiasi pihak Lapas Kerobokan yang benar-benar telah merehabilitasi keduanya dengan sangat baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement