REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Rencana Pemerintah Kota Bandung yang ingin mendesain ulang trotoar ramah difabel dinilai harus melibatkan para penyandang cacat.
"Harus diikutsertakan, karena tidak tahu apa-apa yang diinginkan dan yang bisa dilakukan oleh disabilitas, jangan sampai ada kesalahan seperti yang ada di Jalan Pajajaran, " kataDeputi Direktor Bandung Independent Living Center (BILiC) Aden Ahmad, Kamis (22/1).
Ia mengatakan, sudah semestinya pemerintah membuat kebijakan atau pembangunan yang bisa diakses oleh semua warganya. Menurutnya, para difabel memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya.
"Seperti trotoar dengan jalur tertentu dan dengan desain serta ketinggian yang ideal, kemudian baiknya dibuat jalur dengan permukaan yang turunan dan kelandaiannya disesuaikan," ujarnya.
Bersamaan dengan itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memang berencana mengujicobakan desain trotoar untuk disabilitas dengan jalur guiding block. Tahap uji coba baru dilakukan di Jalan Riau atau tepatnya di depan Rumah Sakit Limijati.
"Tentu saya apresiasi ini, nanti rencananya Binamarga (Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung) ketemu saya hari Jumat. Mau ketemu di kantor bahas soal trotoar," ujarnya.