Kamis 22 Jan 2015 21:11 WIB

Aburizal Makin Merapat ke Istana

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Aburizal Bakrie (Ical)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Aburizal Bakrie (Ical)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Partai Golkar versi Munas Bali makin merapatkan diri ke Istana. Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, terpantau rajin mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam kurun waktu tiga bulan, atau selama Jokowi-JK menjabat, ia sudah empat kali menemui orang-orang di lingkaran Istana. Bahkan, tiga pertemuan terakhir dilakukan dalam kurun waktu dua pekan.

Pada 12 Januari lalu, ia melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menurut JK, Aburizal datang untuk membahas polemik dua kepemimpinan di tubuh Golkar. Kalla sendiri adalah salah satu politikus senior partai berlambang beringin tersebut.

Selang satu hari atau pada 13 Januari, giliran Presiden Jokowi yang disambangi Aburizal. Lagi-lagi, ia juga membahas soal polemik partainya yang sedang menuju islah. Menurut Aburizal, proses islah terus berlanjut sambil menunggu hasil persidangan.

"Islah itu tidak harus sebelum pengadilan. Islah bisa dilakukan setelah putusan pengadilan," ucap politikus yang akrab disapa Ical tersebut.

Meski demikian, Aburizal menolak jika dikatakan ia datang untuk meminta dukungan pemerintah. Sebab, menurut dia, Presiden Jokowi juga tidak memberikan arahan maupun janji apapun terkait Golkar.

Selain membahas soal partai, Aburizal mengaku, dalam pertemuannya dengan presiden, ia juga banyak memberi saran pada presiden terkait APBN perubahan 2015.

Dia merasa perlu menyampaikan saran pada presiden agar anggaran dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

Aburizal mengatakan, rekomendasinya soal APBNP merupakan salah satu bentuk dukungan Golkar pada pemerintah.

Meskipun dukungan itu tidak disampaikan secara eksplisit pada Jokowi. Kendati demikian, Ical menegaskan bahwa Golkar tetap berada di Koalisi Merah Putih.

Kemudian, pada 21 Januari kemarin, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tersebut kembali mendatangi Kompleks Istana.

Kali ini ia menemui Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Panjaitan dan anggota Wantimpres Subagyo HS. Pertemuan digelar di Gedung Bina Graha yang masih berada dalam Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Aburizal mengaku datang untuk kembali membahas RAPBNP 2015 yang tengah digodok di DPR.

Dia menyoroti masalah pemerataan pembangunan di daerah. Pemilik Bakrie Group tersebut juga menyarankan agar pemerintah melanjutkan program-program pemberdayaan masyarakat.

"Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sebaiknya jalan terus," kata dia.

Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, kali ini Aburizal menyatakan tak ada pembahasan soal Golkar selama rapat dengan Luhut dan Subagyo.

Sebelumnya, selang beberapa hari pasca pelantikan Jokowi-JK, tepatnya pada 24 Oktober 2014 lalu, Aburizal juga pernah mendatangi Istana.

Saat itu, ia mengaku hanya mengundang JK, yang pernah menjabat sebagai ketum Golkar, untuk hadir dalam acara HUT partainya yang ke-50.

Sebenarnya, bukan hanya kubu Aburizal yang mendekati Jokowi. Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono juga pernah menemui Jokowi di Istana pada 7 Januari lalu.

Secara terbuka, Agung menyatakan bahwa kubunya membuka pintu islah dengan salah satu syaratnya yakni Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement