REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar konferensi pers usai melakukan rapat tertutup selama sekitar satu jam dengan pimpinan KPK dan Polri. Jokowi meminta kedua institusi tersebut untuk menghentikan perseteruan.
"Tadi juga saya minta sebagai kepala negara agar institusi Polri dan KPK tidak terjadi gesekan dalam menjalankan tugas masing-masing," ujarnya di Istana Bogor, Jumat (23/1).
Saat memberikan pernyataan tersebut, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjiatno, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua KPK Abraham Samad, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, dan Kabareskirim Irjen Budi Waseso.
Presiden juga meminta Polri dan KPK menjalankan proses hukum dengan obyektif tanpa didasari oleh konflik kepentingan masing-masing.
"Tadi saya menyampaikan, terutama pada ketua KPK dan Wakapolri, sebagai kepala negara, saya meminta kepada institusi Polri dan KPK memastikan bahwa proses hukum yang ada harus obyektif dan sesuai dengan aturan Undang-Undang yang ada," ujar presiden.
Meski demikian, dalam kesempatan tersebut, Jokowi tidak memberikan komentar secara langsung soal penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) oleh Bareskrim Mabes Polri. Usai memberikan keterangan singkat sekitar lima menit, Presiden langsung masuk ke dalam ruangan utama Istana Bogor.