REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memarkir kendaraan di tepi jalan kerap menjadi pilihan kebanyakan masyarakat yang ingin praktis. Padahal, hal itu akan menimbulkan kemacetan di sekitar jalan tersebut. Karena itu, Pemerintah Kota Bandung berencana melelang 40 titik parkir on street di Bandung kepada swasta.
"(Kalau dilelang) Mungkin saja parkir on street lebih mahal dari pada off street, supaya bisa mengurangi kemacetan di jalan," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung, Enjang Mulyana, Sabtu (24/1).
Enjang mengatakan, 40 titik parkir yang dilelang tersebut berlokasi di pusat kota dan di tepian jalan penyangga kota Bandung. Nantinya, seluruh titik parkir tersebut akan menggunakan mesin parkir seperti halnya di Jalan Braga.
Saat ini pihaknya tengah mengkaji terlebih dahulu mengenai parkir on street yang akan dikelola swasta nantinya seperti apa. Pasalnya, rencana lelang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"2015 ini mau dilelang investasi, makanya silahkan siapa swasta yang berani," katanya.
Menurut dia, mesin parkir akan diadakan oleh pihak swasta yang memenangkan lelang. Meski menggunakan mesin, swasta harus tetap memberdayakan para petugas parkir yang ada.
"Mulai dari pengadaan dan petugas nanti mereka yang ngurus. Tapi kita nanti titip, petugas yang ada dilapangan jangan sampai enggak dikasih pekerjaan," kata Enjang.
Bersamaan dengan rencana itu, Pemkot Bandung akan membangun tempat parkir bertingkat di kawasan Tamansari. Menurut Ejang, rencana pengerjaan proyek itu dilakukan usai lelang investasi tahun ini.
"Rencananya akan ada tiga sampai empat lantai untuk parkir bertingkat itu, kajiannya tidak sederhana, tapi kalau misalkan sudah beres mudah-mudahan berdampak banyak, mau ke Cihampelas nanti tinggal jalan saja," ujarnya.
Meskipun dilelang kepada pihak swasta, Enjang memastikan tetap ada pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari parkir. Hal itu sudah diatur dalam kajian tersebut. "Sistemnya nanti bagi hasil, ada target minimal. Tapi mudah-mudahan lebih besar dari PAD."