Senin 26 Jan 2015 09:16 WIB

Masyarakat Agar Waspadai Bahaya Laten PKI

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
Kader Partai Komunis Indonesia (PKI)
Foto: Wikipedia
Kader Partai Komunis Indonesia (PKI)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bahaya laten PKI menjadi perhatian Direktur CICS, Arukat DJ. Menurut dia, kendati tidak lagi mengedepankan aksi dengan angkat senjata, namun PKI, kini sudah bermetamorfose ke mana-mana.

"Kita bisa melihat, di mana ada konflik di situ juga ada bekas tokoh-tokoh PKI," kata Arukat di Denpasar, Bali, Ahad (25/1).

Hal itu dikemukakan Arukat dalam ceramahnya pada kegiatan Reuni Akbar Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII).

Kegiatan yang dihadiri para aktivis Angkatan 66 dan aktifis PII dari beberapa generasi, mengambil tema Revitalisasi Peran KB PII Dalam Menghadapi Indonesia Baru.

Dalam ceramahnya Arukat mengatakan, PKI dengan faham komunismenya bisa ada di mana-mana. Selain ada yag terang-terangan membanggakan partai komunis itu, ada juga yang melakukan gerakan secara tersamar atau penyusupan-penyusupan.

Komunis gaya baru kata Arukat, telah banyak mengalami perubahan dari bentuk dan ideologi aslinya. Dulunya sebut Arukat, orang-orang PKI selalu menyuarakan kepentingan rakyat tertindas dan tidur di rumah-rumah gubuk, namun sekarang mereka sudah berdasi, rapat dan tidur di hotel-hotel mewah.

"Namun yang diperjuangkannya di Indonesia tetap, salah satunya yakni bagaimana menguasai pemerintahan," katanya mengingatkan.

Arukat juga menyoroti pemberontakan yang dilakukan PKI pada 1948 dan 1965, yang menimbulkan banyak korban. Karena itu, terkait desakan agar pemerintah membuat permohonan maaf atas peristiwa G30S PKI 1965, Arukat menyatakan akan menentangnya habis-habisan.

"Kami dari Jawa Timur yang paling pertama menentang jika pemerintah berencana mengajukan permohonan maaf," kata Arukat.

Pembicara lainnya, H Ahmad Hasan Ali BA mengemukakan hal senada. Menurut Hasan Ali, kader-kader PKI bisa menyusup kemana-mana, bahkan ke lembaga-lembaga berazaskan Islam.

"Karenanya harus diwaspadai hingga di lingkungan terkecil, jangan sampai ummat Islam terprovokasi oleh orang yang ternyata penyusup," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement