REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Jalur kereta api Padang Panjang-Payakumbuh, Sumatera Barat, yang tersambung menuju jalur trans Sumatera di Provinsi Riau akan kembali diaktifkan paling lambat lima tahun ke depan.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat (Sumbar), Amran dihubungi di Padang, Senin, mengatakan, ada dua jalur yang akan menghubungkan jalur kereta api dari Sumbar ke Trans Sumatera yang membentang di wilayah Timur Sumatera, salah satunya melewati Payakumbuh ke Riau.
"Jalur ini sebelumnya sudah ada, tinggal diperbaiki dan diaktifkan kembali," kata dia.
Amran mengakui, jalur kereta api yang telah lama tidak dipergunakan tersebut lahan sisinya sudah banyak yang disewa masyarakat untuk dijadikan tempat tinggal.
Namun, karena jalur kereta itu merupakan salah satu alternatif jalur transportasi yang menghubungkan Sumbar dengan trans Sumatera, maka jalur itu sangat penting untuk diaktifkan kembali.
"Kami akan berkoordinasi dengan PT. KAI terkait jalur kereta api yang telah terlanjur digunakan untuk mendirikan bangunan oleh masyarakat," kata dia.
Dia mengatakan, reaktifasi jalur tersebut dilaksanakan karena kereta api dinilai sebagai alat transportasi darat yang paling ideal untuk mengangkut barang maupun orang.
"Menggunakan kereta api, tidak perlu khawatir macet yang bisa menghambat perjalanan sehingga dinilai lebih efektif dan efisien," kata dia.
Data Dinas Perhubungan Sumbar total panjang lintasan jalur kereta api di daerah itu mencapai 304,2 kilometer dengan lintas operasi saat ini 73,2 kilometer.
Sementara sepanjang 230,9 kilometer tidak digunakan dengan rincian 115 kilometer rusak berat atau berubah fungsi dan 115,8 kilometer rusak sedang dan perlu rehabilitasi.
Rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali jalur KA tersebut disambut positif masyarakat.
Salah seorang warga, Andre mengatakan, dengan adanya kereta api, akan menjadi alternatif bagi masyarakat untuk bepergian, terutama pada masa sibuk seperti lebaran.
Tetapi dia berharap hal itu segera disosialisasikan kepada masyarakat karena banyak jalur kereta api yang telah dibangun rumah oleh masyarakat dengan menyewa tanah pada PT. KAI.