REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kabinet Kerja dalam pemerintahan Jokowi-JK dinilai perlu melakukan evaluasi 100 hari pemerintahan.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfarabi mengatakan, ada dua hal yang dapat diukur di 100 hari pemerintahan Jokowi. Di antaranya, sisi prestasi kabinet secara riil dan respon publik terhadap kabinet.
“Dua hal tersebut bisa menjadi data evaluasi bagi pemerintahan Jokowi,” ujar Adjie, Selasa (27/1).
Dari sisi prestasi, kata Adjie, bisa dilihat apakah ada prestasi yang bisa ditunjukkan oleh para menteri dalam 100 hari pemerintahan. Penilaian dilakukan secara objektif dari masing-masing menteri yang menjabat di Kabinet Kerja.
“Target-target yang telah dibuat Presiden Jokowi sendiri maupun yang dibuat kementerian itu harus di evaluasi secara objektif,” jelasnya.
Menurut Adjie, meski pencapaian kerja pemerintahan Jokowi saat ini belum terlihat, namun dari momen 100 hari ini seharusnya langkah awal pencapaian target harus sudah mulai terlihat.
Dari sisi respon masyarakat terhadap kabinet, kata dia, publik secara sederhana melihat siapa saja menteri-menteri dari Kabinet Kerja Jokowi yang memiliki kinerja baik. Selain itu, publik juga pasti akan melihat menteri mana yang justru melakukan blunder dalam waktu 100 hari kerja.
“Penilaian publik juga harus menjadi dasar pertimbangan evaluasi,” ungkap Adjie.