REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko mengakui pihaknya sempat mengamankan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjadi disharmonisasi KPK-Polri.
"Waktu itu Pak Abraham Samad (Ketua KPK) yang minta ke saya, lalu saya kirim satu peleton," katanya setelah menyampaikan materi pada Apel Komandan Satuan (AKS) di Grha Samudera Bumimoro (GSB) Surabaya, Selasa (27/1).
Namun, keberadaan personel TNI di Gedung KPK itu tidak berlangsung lama. "TNI tidak bersikap, itu persoalan hukum. Situasi seperti itu ada yang menangani," katanya.
Dalam forum AKS yang diikuti 541 pamen-pati TNI AL di Surabaya pada 26-28 Januari, sejumlah personel TNI Angkatan Laut menanyakan tentang bentrokan TNI-Polri yang kerap terjadi.
"Soal itu, ya (benar), tapi hanya terjadi pada level bawah, bukan atasan. Bentrokan juga lebih dikarenakan urusan perut, karena itu harus disikapi secara bijak (oleh komandan)," katanya.