REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan opsi kedua untuk mencari dan mengevakuasi korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah.
"Dua hal penting yang akan menjawab kegaduhan informasi publik setelah penarikan unsur TNI dari area pencarian bahwa sejak 17 Januari 2015 saat di Pangkalan Bun saya sudah sampaikan sembilan koordinat di daerah pencarian prioritas dua. Saya juga sudah sampaikan tiga opsi, dan opsi pertama sudah dilaksanakan secara optimal," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Jakarta, Rabu (28/1).
Opsi pertama yakni memberikan kesempatan kepada penyelam-penyelam TNI mengangkat badan pesawat dengan menggunakan balon pengapung untuk menemukan korban sudah dilakukan. Namun, pengangkatan badan pesawat sulit dilakukan, dan ternyata tidak ditemukan korban di dalamnya.
Karenanya, ia mengatakan opsi kedua akan dilakukan Basarnas. Dengan menurunkan 25 penyelam dari "Basarnas Special Group" (BSG), 20 penyelam profesional SKK Migas yang biasa melakukan penyelaman untuk "offshore", 15 penyelam tradisional, dan tujuh ahli yang biasa mengangkat benda-benda di bawah air untuk menemukan korban.
Upaya pendeteksian obyek-obyek di bawah air, lanjutnya, akan dilanjutkan dengan kapal survei Mahakarya Geo Survey. Sebanyak empat kapal Basarnas, dua helikopter, satu pesawat "fixed-wing" dari Air Asia untuk melakukan evakuasi, dan satu ponton yang disiapkan Bupati Kotawaringin Barat akan digunakan untuk melaksanakan opsi kedua pencarian korban pesawat AirAsia.
Operasi tim SAR, menurut dia, akan kembali dilakukan dalam tujuh hari dan dimulai pada Sabtu (31/1). Saat ini kekuatan sedang ditarik ke Kumai, selain untuk mengembalikan lagi tenaga personel juga untuk pengisian bahan bakar dan logistik setelah melakukan operasi selama satu bulan.
Pesawat Air Asia dengan register PK-AXC yang menerbangi rute Surabaya--Singapura jatuh di perairan Teluk Kumai, Ahad (28/12). Sebanyak 155 penumpang, enam awak pesawat, dan satu teknisi pesawat menjadi korban dari jatuhnya pesawat tersebut. Hingga berita ini diturunkan sebanyak 70 korban telah ditemukan dan dievakuasi, dan 55 di antaranya telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.