Rabu 28 Jan 2015 17:57 WIB

DKI Jakarta tak Aman Sedunia, Ahok dan Djarot tidak Konsisten

Rep: C97/ Red: Erik Purnama Putra
 Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (kiri), dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat saat pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/12).(Republika/Yasin Habibi)
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (kiri), dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat saat pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/12).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI dan Wakilnya berkelit soal DKI Jakarta sebagai kota paling tidak aman di dunia. Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menyampaikan bahwa Ibu kota sudah dijaga polisi yang menangkapi preman.

Karena itu, terkait hasil survei terbaru yang menyatakan Jakarta sebagai kota tidak aman se-dunia, Ahok menyarankan awak media bertanya tentang hal itu pada polisi. "Ya kamu tanya polisi. Kita pasang CCTV nanti yang nggak aman kita lumpuhkan semua," tutur Ahok, Rabu (28/1).

Menurut dia, Pemprov DKI sudah memasang kamera pengintai dan menyumbang lebih dari 300 unit motor kepada brijif termasuk kepolisian. Ahok berjanji akan memonitor setiap sudut kota Jakarta.

Pernyataan Wakil Gubernur Djarot justru lebih tidak konsisten. Pada siang hari, menyampaikan bahwa Jakarta memang tidak aman. Pada sore hari, ketika awak media mengonfirmasi pernyataannya, ia berkelit.

"Kata siapa tidak aman? Lah kan di sini aman-aman saja. Itu yang bikin survei siapa? Tanya saja metode survei mereka bagaimana sampai Jakarta disebut sebagai kota tidak aman sedunia," katanya. Djarot jelas mengatakan ketidaksetujuannya dengan hasil survei yang dikeluarkan the Economicst Intellegence Unit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement