REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayan, Puan Maharani, menyambut baik pelaksanaan ekspedisi NKRI. Menurutnya, kegiatan tersebut selaras dengan revolusi mental.
Puan beralasan, untuk membentuk revlusi mental tersebut bukan hanya tugas pemerintah, tapi seluruh rakyat Indonesia untuk bergotong royong, mewujudkan karakter bangsa ini yang mulai tergerus.
‘’Salah satunya dengan melalui ekspedisi NKRI ini. Dari namanya saja sudah Negara kesatuan republik Indonesia, jadi saya berharap bahwa generasi muda harus paham ikut serta dalam membangun bangsa ini secara bergotong royong. Tentu saja di TNI –Polri, kementerian lembaga terkait, khusunya Kopasus dalam hal ini. Bahwa sinergi antara semua elemen masyarakat itu harus kembali dihidupkan dengan semangat untuk NKRI,’’ katanya usai menyampaikan pembekalan kepada peserta ekspedisi di Markas PusdikPassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/1).
Untuk itu, Puan yang didampingi Danjen Koppasus Manyen TNI Doni Monardo mengatakan, pemerintah terus berusaha memberikab dukungan moral bagi para peserta, agar kegiatan tersebut dalam terus berjalan, bahkan lebih baik ditahun –tahun berikutnya. ‘’Tentu saja reward yang kami lakukan bersama –sama ini untuk bisa membangun soliditas diantara pihak –pihak terkait. Jadi ini reward yang tidak bisa dihitung satu tambah satu sama dengan dua. Tapi ini reward yang hasilnya untuk bangsa ke depan,’’ ujarnya.
Riki, salah seorang peserta asal Universitas Merdeka Malang, mengaku banyak melewati masa –masa susah maupun senang selama pelatihan. Dirinya merasa bangga bisa ikut dalam ekspedisi NKRI. Karena, kata dia, tidak semua orang bisa ikut dalam ekspedisi tersebut. Dirinya juga mengaku menikmati pelatihan yang diberikan sebagai bekal mengikuti ekspedisi itu, meyampaikan kesiapannya.
‘’Sekitar dua minggu, alhamdulilah, kebetulan untuk sipil tidak terlalu berat. Harapannya pengen nunjukin nasionalisme, serta melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Pelatihannya yaitu navigasi darat, pertolongan pertama pada gawat darurat, penyeberangan sungai, flora –fauna. Saya angat siap,’’ ujarnya.