REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kasus perampasan motor disertai kekerasan meresahkan masyarakat Kota Depok, Jawa Barat. Kepolisian pun menyarankan pengendara sepeda motor untuk menekan klakson secara terus-menerus ketika menghadapi situasi mencurigakan.
Kepala Urusan Sub-Bagian Humas Polres Kota Depok Ipda Bagus Suwandi mengatakan, situasi mencurigakan itu seperti dipepet oleh pengguna sepeda motor lain yang tidak dikenal. Tujuannya, menarik perhatian warga sekitar. "Atau, mempercepat kecepatan motor kita," kata dia, kepada Republika, Rabu (28/1).
Bagus menyatakan, pengguna sepeda motor juga diminta untuk tidak berhenti di tempat sepi pada malam hari menyusul kasus pembegalan belakangan. Jika terpaksa harus berhenti, pengendara disarankan mencari lokasi yang ramai warga.
Menurut Bagus, Polres Kota Depok sudah meningkatkan jumlah personel di Jalan Margonda dan Jalan Ir Juanda. Karena itu, warga tidak perlu takut melintasi dua akses tersebut.
"Polisi sudah menyebarkan anggota, baik yang berpakaian dinas maupun pakaian biasa di dua lokasi itu. Ditambah beberapa lokasi lainnya yang kami nilai rawan," ujar dia.
Kasus perampasan motor disertai kekerasan terjadi di Jalan Ir Juanda, Depok Ahad (9/1) dan mengakibatkan pemuda berusia sekitar 23 tahun meninggal dunia. Kasus sama kembali terjadi kembali di dekat kampus BSI, Depok pada Ahad (25/1).
Pelaku kembali menghabisi nyawa korbannya dengan cara menusuk. Polisi menyatakan, ada kemiripan dalam dua peristiwa perampokan jalanan di Depok.
Korban dipepet oleh empat orang yang menggunakan 2-3 sepeda motor, sebelum akhirnya dibunuh karena melakukan perlawanan. Sementara itu, sepeda motor korban beserta barang lain dibawa kabur oleh pelaku.