REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taiwan bersedia mengembangkan kerja sama dengan Indonesia untuk memajukan perdesaan.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Marwan Jafar mengusulkan agar kerja sama Indonesia dengan Taiwan lebih ditingkatkan. Terutama kerja sama dalam pengembangan kawasan perdesaan di sejumlah bidang.
Misalnya, di bidang sosial budaya, Indonesia bisa berbagi informasi dan tukar pengalaman dalam mengembangkan dan membangun desa.
"Peluang dukungan beasiswa bagi kalangan muda desa Indonesia, pertukaran antar petani, peningkatan pengetahuan tentang pertanian, pengembangan desa berbasiskan produk unggulan dan peningkatan kapasitas pengembangan dan penataan kawasan perdesaan bagi staf kementerian," katanya.
Hal itu disampaikan dia saat menerima Duta Besar (Dubes) Taiwan, Lian-Jen Chang, di kantornya, di Jakarta, Kamis (29/1).
Selain itu, kata dia, perlu dilakukan kerja sama bidang ekonomi. Kerja sama dalam hal ini pengolahan hasil produksi pertanian seperti coklat, karet, kopi dan lainnya, pengembangan industri kecil dan menengah.
Selain itu, menjajaki kerja sama investasi pengembangan industri pengolahan hasil produksi kawasan perdesaan.
Lian-Jen Chang menyambut positif usulan tersebut. Pihaknya bersedia untuk mengembangkan kerja sama di kawasan perdesaan.
"Kami sangat mengapresiasi usulan kerjasama ini, nanti kita adakan nota kesepahaman (MoU) tentang apa saja yang bisa kami bantu untuk urusan pedesaan," ujarnya.
Menanggapi soal beasiswa, Dubes Chang langsung menawarkan Marwan program beasiswa untuk staf di kementerian desa selama enam bulan. Bahkan ia mengundang Mendes untuk studi banding ke Taiwan.
"Saya undang staf menteri Desa untuk mengikuti short course di Taiwan," katanya.