REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengungkapkan Bappenas kekurangan 30 ribu tenaga perencanaan untuk menggenjot pembangunan nasional.
Dia menjelaskan kebutuhan tenaga perencanaan mencapai 45 ribu. "Tapi saat ini hanya ada 15 ribu di seluruh Indonesia. Berarti kurang 30 ribu," kata Andrinof di kantornya, Selasa (3/2).
Untuk mengatasinya, Bappenas melakukan kerjasama dengan belasan perguruan tinggi ataupun universitas untuk menyediakan serta menyiapkan tenaga perencanaan. Beberapa kampus yang digandeng Bappenas adalah Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Institut Pertanian Bogor.
Andrinof mengatakan tenaga-tenaga perencanaan dari universitas-universitas tersebut kedepannya akan disebar ke Badan Perencanaan Daerah (Bappeda).
"Kira-kira tahun ini bisa bertambah 500 tenaga perencanaan. 70 persen untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) para perencana di daerah," ujar dia.