Selasa 03 Feb 2015 23:57 WIB

Dua Daerah di Lampung Ditetapkan KLB DBD

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Esthi Maharani
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Selama bulan Januari-Februari 2015, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mewabah di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Dua daerah sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) (Bandar Lampung dan Lampung Utara).

Hingga Selasa (3/2), Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung, mencatat sembilan dari 14 kabupaten/kota di Lampung terdapat sebanyak 277 kasus DBD.

"Dua kabupaten dan kota, wilayahnya sudah menetapkan KLB," kata Kepala Seksi Humas Diskes Lampung, dr Asih Hendrastuti kepada Republika di Bandar Lampung, Selasa (3/2).

Diskes mencatat kota Bandar Lampung merebak penyakit DBD dengan jumlah penderita sedikitnya 74 kasus, tiga orang meninggal selama bulan Januari 2015. Sedangkan di Lampung Utara juga ditetapkan sebagai KLB dengan 21 kasus DBD, satu orang meninggal. Sedangkan di Kabupaten Tanggamus, terdapat 14 kasus DBD, satu orang meninggal.

Kabupaten Lampung Tengah terdapat 60 kasus DBD, belum ada yang meninggal. Kabupaten Pringsewu terdapat 35 kasus DBD, tidak ada yang meninggal. Kabupaten Lampung Selatan terdapat 56 kasus DBD, belum ada korban jiwa. Sedangkan daerah lainnya belum masuk datanya di Diskes Lampung.

Diskes Lampung sudah bergerak mengantispasi meluasnya kasus DBD di berbagai daerah di Lampung, dengan menerapkan pola hidup sehat dan program 3M Plus. Selain itu, Asih mengatakan pihaknya melakukan pemberian abate gratis kepada masyarakat melalui puskesmas, kemudian melakukan pengasapan (fogging) di wilayah tempat berjangkitnya nyamuk aedes aegypti.

Bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza, meminta dinas terkait untuk mewaspadai meluasnya kasus DBD di wilayah tugasnya. Dalam setiap kesempatan rapat koordinasi di lingkungan Pemkab Lampung Selatan, selalu diingatkan waspada merebaknya penyakit DBD karena menjelang berakhirnya musim hujan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement