REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP Organda DKI, Shafruhan Sinungan menyampaikan bahwa tidak ada kekurangan dari program modernisasi Kopaja. Justru dengan upaya tersebut, lalu lintas Ibu Kota dapat berjalan tertib dengan baik.
"Kelebihannya nanti tidak ada angkutan yang ngetem lagi. Lalu lintas akan tertib," ujar Shafruhan pada Republika, Kamis (5/1).
Saat ini Kopaja dan Organda sudah siap menjalankan program tersebut. Namun yang jadi pertanyaan adalah kesiapan pemerintah provinsi DKI untuk merealisasikannya. Menurutnya nanti pengelolaan Kopaja akan terintegrasi dengan Trans Jakarta. Begitu pun sistem pembayarannya, yaitu menggunakan e-ticketing.
Dengan kebijakan ini, pemerintah secara tidak langsung mengedukasi masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Sekarang ada 1400 armada Kopaja. Sedangkan yang beroperasi secara real sebanyak 1150 unit. Kebanyakan berusia di atas 15 tahun. Tapi khusus Kopaja AC masih berumur dua sampai tiga tahun.
"Sementara ini yang akan kita modernisasi adalah Kopaja AC. Jadi memang sudah memenuhi standar operasi dari Trans Jakarta," kata Shafruhan.
Ia menyampaikan bahwa dengan kondisi angkutan masal yang nyaman, setiap orang pasti akan beralih pada kendaraan umum. Dengan begitu, beban energi setiap orang di Jakarta pun dapat berkurang.
"Gagasan Pa Ahok ini sudah cukup baik. Tinggal bagaimana yang dibawahnya (PT Trans Jakarta) berupaya semaksimal mungkin, untuk mengakomodasi keinginan Gubernur," ungkap Shafruhan.