REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Jenderal RI di Los Angeles Umar Hadi mengatakan Muslim Indonesia yang berada di Los Angeles saat ini sedang mengusahakan untuk memiliki Masjid sendiri.
Namun, masih memerlukan biaya untuk pembangunan. Masjid akan dibangun di atas tanah bekas gereja. "Masjid masih butuh dermawan. Buat saya yang paling penting buat anak-anak belajar mengaji. Kalau Masjid saya dukung penuh," ujar Umar saat bertemu Republika di Jakarta, Jumat (6/2).
Komunitas Muslim Indonesia tersebar di kota-kota sekitar Los Angeles. Di kota Los Angeles komunitas Indonesia memang belum memiliki Masjid.
Beberapa Islamic Center yang ada dimiliki oleh komunitas Pakistan, Arab Saudi atau Palestina. Sementara ini, untuk menunaikan ibadah shalat Jumat, shalat Idul Fitri dan Idul Adha atau pengajian, Muslim Indonesia melaksanakannya di KJRI.
Pengajian yang cukup dikenal di Los Angeles adalah pengajian Al-Ikhlas. Pengajian ini telah terbentuk sejak 1980an. Anak-anak Muslim Indonesia umumnya belajar mengaji di majelis ini. Setiap Sabtu sore anak-anak belajar mengaji.
Umar mengatakan sebagian besar warga Indonesia yang berada di Los Angeles beragama berasal dari Manado dan umumnya beragama Nasrani. Tidak mengherankan jumlah gereja di kota ini ada lebih dari 100.
Jumlah warga Indonesia di Los Angeles sekitar 53 ribu. Sedangkan komunitas Muslimnya berjumlah sekitar 25 ribu. Umumnya mereka sudah menetap lama.
Warga Indonesia yang berada disana mempunyai beragam profesi. Ada pengusaha makanan, pengusaha furnitur, sutradara, perawat dan pekerja rumah tangga. Umar menambahkan, paling tidak mereka adalah pekerja profesional yang memiliki kemampuan.